Menko PMK Sebut Banjir Jadi Kejutan Tahun Baru Saat Orang Lengah
Instagram/kemenko_pmk
Nasional

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyebutkan bencana banjir ini merupakan kejutan tahun baru yang tak terduga.

WowKeren - Banjir telah menerjang sejumlah wilayah di Indonesia akibat curah hujan deras yang terjadi sejak akhir tahun 2019 hingga awal tahun 2020. Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengomentari banjir yang telah menyebabkan kerugiaan material dan jatuhnya korban jiwa tersebut.

Muhadjir mengatakan jika banjir yang terjadi di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya merupakan kejutan tak terduga di tengah perayaan tahun baru 2020. Ia mengatakan jika sejumlah pihak kurang melakukan langkah antisipasi dalam menangani bencana banjir ini.

Menurutnya, antusiasme yang tinggi dalam menyambut malam pergantian tahun 2019 ke 2020 membuat lengah dalam menghadapi banjir. Terlebih, semua orang masih sangat menikmati momen liburan sehingga tidak menyangka saat banjir benar-benar menerjang.

"Jadi memang ini kejutan karena pas tahun baru, kan?," kata Muhadjir kepada wartawan usai meninjau Pintu Air Manggarai, Jakarta pada Kamis (2/1). "Pintar juga hujannya ini, ketika orang sedang lengah kan, semua senang-senang, datang banjir."


Muhadjir menjelaskan jika banjir yang terjadi di Jabodetabek merupakan akibat hujan besar yang memang masuk dalam siklus 25 tahunan. Tak hanya itu, banjir yang terjadi setelah euforia tahun baru disebutkannya sebagai pertanda akan datangnya bencana.

Oleh karena itu, Muhadjir meminta agar seluruh masyarakat dapat terus waspada terhadap segala bentuk bencana yang akan datang. "Jangan lupa mungkin bala siap mengintai kepada kita," ujar Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud).

Sementara itu, Kapusdatin dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Agus Wibowo mengatakan‎ jumlah pengungsi di beberapa wilayah Jakarta telah mencapai 62 ribu jiwa. "Untuk pengungsi dari Jakarta tadi sudah naik menjadi 62.443 ribu jiwa," kata Agus kepada wartawan saat ditemui di Graha BNPB, Jakarta, Kamis (2/1).

Agus menjelaskan jika pengungsi terdampak banjir telah tersebar di beberapa 302 titik pengungsian. Hingga kini, BNPB masih terus melakukan pendataan secara berkala kepada jumlah pengungsi.

Agus mengaku jika pihaknya hingga saat ini masih terkendala dama melakukan evakuasi terhadap para korban. Penyebabnya adalah arus yang deras ditambah dengan kurangnya perahu karet untuk mengungsikan para korban banjir di Jakarta.

(wk/lian)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait