AS Klaim Jenderal Iran Qasem Soleimani Tengah Rencanakan Serangan Sebelum Terbunuh
Dunia

Menteri Pertahanan Amerika Serikat Mark Esper mengungkapkan bahwa Soleimani berencana melakukan serangan terhadap negeri Paman Sam sebelum akhirnya terbunuh di Irak.

WowKeren - Ketegangan antara Amerika Serikat dengan Iran terus meningkat usai Jenderal Qasem Soleimani tewas terbunuh dalam serangan udara AS. Soleimani dihabisi di Bandara Internasional Irak pada Jumat (3/1) pekan lalu atas arahan Presiden Donald Trump.

Pihak AS lantas mengungkapkan bahwa Soleimani berencana melakukan serangan terhadap negeri Paman Sam sebelum akhirnya terbunuh. Hal ini disampaikan langsung oleh Menteri Pertahanan AS Mark Esper.

"Saya rasa lebih tepat jika (serangan yang direncanakan) dalam hitungan hari," tutur Esper dalam konferensi pers di Pentagon, dilansir CNBC pada Rabu (8/1). "Dia (Soleimani) jelas berada di medan perang, dia memimpin dan mempersiapkan, merencanakan operasi militer. Dia adalah target yang sah dan waktunya telah tiba."

Meski demikian, Esper mengklaim bahwa pemerintahan Trump tidak ingin berperang dengan Iran. "Kami tidak ingin memulai perang dengan Iran, tetapi kami siap untuk menyelesaikannya," lanjut Esper.


Sementara itu, kematian Soleimani sendiri telah membawa duka mendalam bagi masyarakat Iran. Pemimpin Tertinggi Iran Ayatullah Khamenei bahkan menyatakan akan membalas dendam kepada AS.

Sekretaris Dewan Keamanan Nasional Iran, Ali Shamkhani, mengaku bahwa pihaknya telah mempersiapkan skenario pembalasan. "Amerika harus tahu bahwa sampai sekarang ada 13 skenario yang telah dibahas dalam dewan, dan bahkan jika disepakati dilakukan skenario terlemah, maka itu akan menjadi sejarah mimpi buruk Amerika," tutur Shamkani dilansir Reuters.

Iran sendiri akhirnya telah melakukan aksi balasan dengan membombardir basis pasukan Amerika di pangkalan udara Irak dengan puluhan roket sejak Rabu (8/1) pagi ini. Serangan rudal balistik dihantamkan Iran di pangkalan udara Ayn al-Asad di Irak Barat tersebut.

Dilansir CNN, setidaknya hingga saat ini sudah ada sembilan roket yang menghantam pangkalan militer milik AS tersebut. Menanggapi serangan tersebut, Gedung Putih mengatakan bahwa Trump saat ini terus memantau serangan yang dilakukan Iran.

"Kami mengetahui adanya laporan serangan terhadap fasilitas AS di Irak," kata juru bicara Gedung Putih, Stephanie Grisham dalam sebuah pernyataan, dilansir CNBC. "Presiden telah diberi pengarahan dan sedang memantau situasi dengan cermat dan berkonsultasi dengan tim keamanan nasional."

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru