Presiden Grup Bank Dunia, David Malpass, menunjuk Menteri Perdagangan era Presiden SBY, Mari Elka Pangestu, sebagai Direktur Pelaksana, Kebijakan Pembangunan dan Kemitraan.
- Bertilia Puteri
- Jumat, 10 Januari 2020 - 16:45 WIB
WowKeren - Menteri Perdagangan era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Mari Elka Pangestu, telah ditunjuk menjadi Direktur Pelaksana, Kebijakan Pembangunan dan Kemitraan di Bank Dunia. Presiden Grup Bank Dunia, David Malpass, menyampaikan bahwa Mari Elka akan memulai tugasnya pada 3 Maret 2020 mendatang.
Mari Elka lantas mengucapkan terima kasih atas penunjukkannya tersebut melalui akun Twitter pribadinya. Dalam cuitannya, Mari Elka menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Malpass dan juga Presiden Joko Widodo.
"I would like to thank @DavidMalpassWBG for appointing me in this position. I would also like to thank president @jokowi and government of Indonesia for their support (Saya ingin berterima kasih kepada @DavidMalpassWBG yang telah mempercayakan posisi ini kepada saya. Saya juga ingin berterima kasih kepada Presiden @jokowi dan pemerintah Indonesia atas dukungannya)," cuit Mari Elka pada Jumat (10/1). "I hope my experience in Indonesia can contribute to economic growth in many more developing countries (Saya berharap pengalaman saya di Indonesia dapat berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi di banyak negara berkembang lainnya)."
Mari Elka mendapat sejumlah ucapan selamat atas penunjukkan tersebut. Salah satunya datang dari Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie. "Selamat, Bu @Mari_Pangestu. Keren banget! Ikut bangga," cuit Grace di akun Twitter pribadinya pada Jumat (10/1).
Sementara itu, ini bukan pertama kalinya Bank Dunia mempercayakan jabatan Direktur Pelaksana kepada tokoh Indonesia. Menteri Keuangan Sri Mulyani diketahui juga pernah memegang jabatan sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia pada 2010 hingga 2016.
Di sisi lain, Mari Elka sendiri sebelumnya juga telah memiliki sejumlah jabatan di tingkat global. Ia memiliki reputasi sebagai Ketua Dewan Pengawas International Food Policy Research Institute (IFPRI) di Washington DC. Selain itu ia juga aktif sebagai Penasihat Komisi Global dalam Bidang Transformasi Energi Geopolitik di International Renewable Energy Agency (IRENA) di Abu Dhabi.
(wk/Bert)
