Temui Mendikbud Nadiem, Stafsus Muda Jokowi Siapkan Program 'Baper'
Nasional

Stafsus Presiden Jokowi, Billy Mambrasar menemui Mendikbud Nadiem Makarim kemarin (14/1). Dalam pertemuan tersebut, ia mengungkapkan programnya 'Anak Muda Baper' untuk meningkatkan daerah 3T dan Indonesia Timur.

WowKeren - Staf Khusus (Stafsus) Muda Presiden Joko Widodo, Billy Mambrasar menemui Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim, Selasa (14/1). Dalam pertemuan tersebut, Billy menyampaikan idenya terkait peningkatan pendidikan di daerah 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal) dan Indonesia Timur.

"Memang teman diskusi saya adalah Pak Presiden, tapi juga tidak menutup kemungkinan untuk berdialog dan memberikan ide-ide segar kepada kementerian," ujar Billy dalam keterangan tertulisnya, Selasa (14/1). "Apalagi kepada Mas Menteri, karena kami sama-sama muda, dan punya visi yang besar untuk membangun negara ini, why not."

Lebih lanjut, Billy mengungkapkan jika telah menyampaikan idenya yaitu program 'Anak Muda Baper' (Bawa Perubahan). Program tersebut akan memanfaatkan teknologi digital dan internet untuk meningkatkan pendidikan di daerah terluar, terdepan, dan tertinggal.


"Model konsep pendidikan secara digital, dengan pemanfaatan teknologi internet," terang Billy. "Ini untuk meningkatkan literasi dan mengurangi angka buta huruf, meningkatkan kemampuan bahasa Inggris, dan menanamkan jiwa kewirausahaan sejak dini bagi anak-anak sekolah di wilayah 3T."

Ia juga mengatakan jika pelajaran skill bahasa Inggris di daerah jauh, terluar, dan tertinggal juga penting untuk meningkatkan kompetisi di level Internasional. "Terkait pada penguasaan bahasa Inggris merupakan sebuah skill yang sangat penting di era globalisasi seperti sekarang ini, yang dapat memampukan generasi muda Indonesia berkompetisi di level Internasional," tuturnya.

Sementara itu, Mendikbud Nadiem telah menyambut baik rencana program yang disampaikan oleh stafsus muda Presiden Jokowi tersebut. Bahkan Nadiem menyebut seharusnya Billy bekerja di kementeriannya saja. "Saya bangga dengan ide brilian Anda, seharusnya anda berada di sini (di Kementerian ini) bekerja bersama saya," ujar Nadiem.

Berdasarkan Perpres No 131 Tahun 2015 tentang Penetapan Daerah Tertinggal Tahun 2015-2019, terdapat lima indikator daerah tertinggal, meliputi ekonomi masyarakat, sumber daya manusia, sarana dan prasarana, kemampuan keuangan daerah, dan karakteristik daerah.

(wk/nidy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait