Wahyu Setiawan Ternyata Sejak Awal Tolak Harun Masiku, Berakhir Terlibat Suap Gegara Teman
Nasional

Dalam sidang etik DKPP yang digelar kemarin (15/1), Komisioner KPU Wahyu Setiawan mengakui sulitnya situasi yang harus ia hadapi lantaran berhubungan dengan rekan-rekannya.

WowKeren - Pada Rabu (15/1) kemarin, tersangka kasus suap DPR PAW Wahyu Setiawan disidang oleh Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP). Sidang etik ini digelar sebelum DKPP memutuskan nasib karier Wahyu di KPU ke depannya.

Dalam kesempatan itu, Wahyu pun berkenan memberikan sedikit bocoran soal kasus suap yang tengah dihadapinya. Termasuk soal sikapnya yang ternyata sejak awal tak pernah ingin terlibat dalam suap tersebut.

Menurut Wahyu, sejak awal PDI Perjuangan sudah mengajukan permohonan PAW untuk dua dapil, yakni Kalimantan Barat dan Sumatera Selatan. Namun permohonan dapil Sumsel tidak dikabulkan.

"Dalam rapat pleno terbuka, PDIP menyampaikan akan meminta fatwa kepada MA," jelas Wahyu pada Rabu (15/1) sore. "Sikap KPU tentu saja mempersilakan bagi partai Pemilu mengambil langkah-langkah."

Setelah itu PDIP pun kembali mengajukan permohonan PAW yang dilengkapi dengan fatwa hukum putusan MA. Namun KPU menolak putusan MA dijadikan dalil. "Karena tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan," kata Wahyu, dilansir dari Tribunnews, Kamis (16/1).


PDIP pun tak menyerah dan melayangkan surat ketiga. Pada permohonan ketiga inilah kasus bermula. Pasalnya PDIP tak hanya melayangkan surat namun juga menyertakan sejumlah pihak untuk "melobi".

Wahyu pun mengakui dirinya aktif menjalin komunikasi dengan dua orang kader PDIP yang ditugaskan untuk "melobi". Namun saat itu Wahyu mengaku sudah menegaskan usulan memasukkan eks Caleg Harun Masiku tidak dapat dilaksanakan.

"Saya juga sudah berkomunikasi kepada PDI Perjuangan, lalu orang-orang yang menghubungi saya," terang Wahyu. "Baik di kantor maupun di luar, sedari awal ini tidak mungkin dapat dilaksanakan."

Wahyu memang tak memberikan penjelasan gamblang soal keterlibatannya dalam suap tersebut, namun ia mengakui bahwa situasi yang dihadapinya sangat sulit. Apalagi karena kader PDIP yang bertugas melobinya merupakan kenalannya.

"Tapi memang dalam berkomunikasi, mungkin karena saya anggap Ibu Tio (Agustiani Tio Fridelina) itu senior saya yang sangat saya hormati. Jadi saya bilang sulit situasinya," tutur Wahyu.

Agustiani Tio Fridelina alias Tio sendiri merupakan mantan anggota Badan Pengawas Pemilu yang berperan menjadi orang kepercayaan Wahyu. Ia juga kini telah resmi ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru