Disebut Jadi Tempat Sunda Empire Gelar Acara, Ini Tanggapan Kampus UPI Bandung
Nasional

Taman Isola Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung disebut sebagai lokasi berlangsungnya kegiatan Sunda Empire. Tak ingin dilibatkan, pihak Kampus UPI pun buka suara.

WowKeren - Kemunculan Sunda Empire di Jawa Barat baru-baru ini turut menjadi sorotan usai fenomena terbitnya kerajaan-kerajaan fiktif di Indonesia. Yang membuat kerajaan ini menjadi sorotan ialah klaim dimana mereka memiliki anggota yang berasal dari 54 negara.

Munculnya kerajaan ini sendiri dikarenakan beredarnya sebuah video di kanal YouTube yang tengah melakukan kegiatannya. Namun, diketahui jika salah satu tempat yang dijadikan kelompok ini untuk melakukan kegiatannya adalah Taman Isola Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung.

Taman Isola sendiri diketahui telah menjadi lokasi kegiatan Sunda Empire sebanyak dua kali yaitu di tahun 2018 dan 2019. Merespon hal itu, Civitas UPI pun membantah keterkaitan dengan Sunda Empire tersebut.

Pihak UPI mengatakan jika Taman Isola berstatus area umum jadi Sunda Empire tersebut tak mengajukan permohonan untuk penggunaan tempat tersebut. "Kemudian beberapa bulan lalu, kami berkomunikasi lagi," ujar Kepala Seksi Eksternal Hubungan Kelembagaan UPI, Yana Setiawan, Jumat (17/1). "Kami berkoordinasi dengan aparat kepolisian dan militer di luar UPI, bahwa kegiatan mereka tidak sesuai dengan prinsip-prinsip kami sebagai kampus yang mengakui negara berdasarkan Pancasila, UUD 45, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika. Permohonan mereka akhirnya kita tolak."


Meski pihaknya telah terkecoh dengan kegiatan panitia tersebut, Yana menegaskan bahwa tidak ada mahasiswa hingga civitas akademika UPI yang terlibat ke dalam kelompok Sunda Empire yang tengah viral tersebut. "Prinsip kita taat aturan, taat asas sebagai warga negara yang baik," tegasnya.

Sebelumnya, sejumlah tokoh sempat mengomentari soal kemunculan Sunda Empire ini. Mulai dari Wali Kota Bandung Oded M. Danial dan Gubernur Jawa Barat Ridwal Kamil.

Bahkan Ridwal Kamil merasa miris dengan adanya kelompok semacam ini. Pasalnya, ia menilai jika orang-orang stres yang menciptakan ilusi-ilusi tak bernalar semacam itu justru banyak pengikutnya.

"Ini banyak orang stres di republik ini," kata Emil. "Menciptakan ilusi-ilusi yang sering kali romantisme-romantisme sejarah ini. Dan, ternyata ada orang yang percaya juga menjadi pengikutnya."

(wk/nidy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait