Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menyatakan ketertarikannya untuk memborong puluhan jet tempur, Perancis selaku pembuat memberikan responsnya.
- Ruth Meliana
- Jumat, 24 Januari 2020 - 11:18 WIB
WowKeren - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto belakangan ini menjadi sorotan lantaran sering melakukan kunjungan kerja (kunker) ke luar negeri. Namun rupanya berbagai kunker Prabowo ke luar negeri ini demi meningkatkan pertahanan di Indonesia.
Prabowo telah melawat ke Perancis pada 11 hingga 13 Januari lalu untuk membahas tentang kerja sama pertahanan. Dalam kunjungan tersebut, Prabowo menyatakan ketertarikan Pemerintah Indonesia untuk membeli 48 jet tempur Dassault Rafale dan empat kapal selam Scorpene buatan Perancis.
Rencana Prabowo tersebut disambut baik oleh Duta Besar Perancis di Jakarta, Oliver Chambard. Menurutnya, merupakan hal yang wajar jika Indonesia ingin membeli puluhan alat utama sistem pertahanan (alutsista) demi meningkatkan kapasitas militer mereka.
"Indonesia tertarik untuk mengembangkan kapasitas militer dan itu adalah hal natural bagi Jenderal Prabowo bertemu dengan mitra-mitranya di luar negeri," kata Chambard seperti dilansir dari CNNIndonesia, di kedutaan besar Prancis pada Rabu (22/1). "Termasuk Perancis untuk melihat peluang kerja sama bahkan alutsista seperti apa yang cocok."
Chambard menegaskan jika Perancis siap membantu Indonesia untuk meningkatkan kapasitas alutsista pertahanan. Selain itu, Perancis juga tidak hanya akan menjual senjata ke Indonesia saja tapi keduanya juga akan saling bertukar teknologi.
Menurut Chambard, kecanggihan sistem persenjataan suatu negara saja tidak cukup. Diperlukan penukaran teknologi antar negara demi memahami teknologi yang diterapkan alutsista yang mereka miliki.
"Banyak yang bisa kami tawarkan dan yang utama adalah mengenai transfer teknologi serta pembuatan senjata yang sebagian dilakukan di dalam negeri (Indonesia)," jelas Chambard. "Ini adalah pendekatan yang saya pikir diinginkan juga oleh pemerintah Indonesia dalam memperkuat kapasitas militernya."
Meski Prabowo telah merencanakan ingin membeli persenjataan Perancis, Chambard menuturkan bahwa negosiasi antara Indonesia-Prancis terkait rencana itu masih dalam tahap penjajakan. Ia menegaskan bahwa pembicaraan pejabat tingkat tinggi antara kedua negara masih tahap awal.
(wk/lian)
