Sri Mulyani Curhat Kerap Dipermalukan Presiden Bank Dunia Gara-Gara Ini
Nasional

Saat menjabat sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia selama kurun waktu 1 Juni 2010 hingga 27 Juli 2016, Sri Mulyani mengaku sempat dipermalukan oleh Presiden Bank Dunia yang merupakan seorang dokter.

WowKeren - Menteri Keuangan Sri Mulyani curhat pengalamannya saat menjabat sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia. Selama menjabat sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia dari 1 Juni 2010 hingga 27 Juli 2016, ia pernah dipermalukan oleh Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim.

Pengalaman itu ia ceritakan saat menjadi pembicara kunci dalam acara peluncuran laporan Bank Dunia bertajuk 'Aspiring Indonesia: Expanding the Middle Class di Soehanna Hall, The Energy Building, Jakarta, Kamis (30/1). Disebutkannya, Yong Kim mempermalukannya terkait kasus stunting di Indonesia.

"Presiden Bank Dunia itu dokter. Dia (Jim Yong Kim) bilang 'your country is top rank of stunting'," kata Menkeu. "Itu baru dua tahun di Bank Dunia. Saya baru tahu Indonesia menghadapi persoalan itu. Saya dipermalukan terus oleh Bank Dunia. Managing Director Bank Dunia, specifically dia mempermalukan saya untuk itu."


Usai peristiwa itu, Sri Mulyani pun segera menanyakannya ke Wakil Presiden Jusuf Kalla yang kala itu menjabat. Dari situ, Sri tahu bahwa angka stunting di Indonesia memang masih tergolong tinggi. "Terus dia jadi aware dan semua orang mengaku punya program untuk stunting," kata Sri Mulyani.

Sementara itu untuk mengatasi stunting, Sri menyebut tidak bisa diselesaikan oleh satu lembaga kementerian saja. Masalah itu memerlukan koordinasi dari banyak pihak. Ia juga menyebut bahwa pemerintah telah menggelontorkan anggaran yang cukup banyak untuk mengatasi masalah stunting ini.

"Bersama Bappenas (Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas)," kata Sri lagi. "Kita berupaya memastikan menghentikan persoalan stunting."

Dilansir dari CNBC Indonesia mengutip hasil Riset Kesehatan Dasar Tahun 2013, prevalensi balita stunting di Indonesia mencapai 37,8 persen. Angka ini sama dengan kondisi yang ada di Ethiophia. Tahun 2019 prevalensi balita stunting turun ke angka 27,67 persen. Sementara itu, Presiden Joko Widodo alias Jokowi sendiri menargetkan prevalensi balita stunting terus turun di Indonesia bahkan hingga angka belasan persen.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait