WNI dari Wuhan Mulai Sakit Tapi Justru Sengaja 'Diabaikan', Kenapa?
Nasional

Sejumlah WNI yang dievakuasi dari Wuhan dilaporkan mengalami beberapa gejala pasca diobservasi selama beberapa hari. Namun Kemenkes terkesan tak terlalu ambil pusing soal situasi ini.

WowKeren - Pemerintah sudah memulangkan ratusan WNI yang sempat "terjebak" di Wuhan, Tiongkok gegara wabah virus Corona. Ratusan WNI itu pun langsung diterbangkan ke Natuna, Kepulauan Riau untuk diobservasi lebih lanjut selama 14 hari sejak kedatangannya pada Minggu (2/2) kemarin.

Sempat diklaim sehat karena lolos skrining kesehatan dari pemerintah Tiongkok, rupanya kekinian para WNI itu dilaporkan mengalami sejumlah gejala sakit. Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Anung Sugihantono menyatakan bahwa kebanyakan WNI itu mengalami gatal-gatal, perut begah, sakit kepala, hingga dispepsia.

Oleh karena itu, Anung memastikan seluruh gejala itu tak terkait dengan virus Corona. "Semua sebatas wajar," katanya melalui sebuah video conference yang ditayangkan di Kementerian Kesehatan, Jakarta, Kamis (6/2).

Para WNI itu, imbuh Anung, telah melakukan pemeriksaan dan menggunakan semua fasilitas kesehatan yang ada. Namun ternyata ada satu tahap pemeriksaan kesehatan yang sengaja tidak diberlakukan terhadap para WNI itu.


Dilansir dari Katadata, Kemenkes rupanya tak melakukan uji usap tenggorokan atau swab kepada para WNI. Padahal selama ini pasien terinfeksi virus Corona baru bisa terdeteksi bila dilakukan uji tersebut.

Lantas apa alasan Kemenkes melewatkan tahapan penting itu? Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes, Wiendra Waworuntu, awalnya mengaku semua sudah sesuai SOP yang berlaku. "SOP seperti itu, tidak harus diperiksa swab semua," terangnya.

Namun demikian fakta aslinya pun belakangan terungkap. Masih sesuai pernyataan Wiendra, rupanya alasan anggaran lah yang membuat Kemenkes tak melakukan uji usap tenggorokan kepada seluruh WNI yang ada.

"Berapa duit yang harus disiapkan kalau lakukan itu, kalau kita screening? Itu Rp1 M itu cuman reagen-nya," ujarnya. "Saya mau bilang orang enggak diperiksa swab, itu Rp1 M kalau periksa reagen-nya saja begitu mahalnya reagen."

Namun Wiendra kembali menegaskan bahwa para WNI itu dalam kondisi sehat sehingga tak perlu dilakukan uji usap. Khusus WNI terindikasi mengidap gejala Corona lah yang harus mengikuti pemeriksaan tersebut.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait