238 WNI yang dievakuasi ke Natuna dari Wuhan akan dipulangkan ke daerah masing-masing pada Sabtu (15/2) besok. Pemerintah pun berharap ratusan WNI ini diterima dengan baik oleh warga sekitar.
- Elvariza Opita
- Jumat, 14 Februari 2020 - 14:59 WIB
WowKeren - Tak terasa sudah hampir 14 hari atau dua minggu berlalu sejak ratusan WNI dari Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok. Ratusan WNI itu pun tidak langsung dipulangkan ke keluarga masing-masing tetapi diobservasi terlebih dahulu di Natuna, Kepulauan Riau.
Sedianya ratusan WNI di Natuna itu akan dipulangkan pada Sabtu (15/2) besok. Rencana ini sedikit banyak tentu menimbulkan kontroversi, kendati para WNI itu sudah melalui serangkaian tes kesehatan dari otoritas kesehatan.
Oleh karena itulah, Presiden Joko Widodo pun ikut angkat bicara soal rencana pemulangan 238 WNI tersebut. Dalam pernyataannya, Jokowi berharap masyarakat agar bisa menerima kembali saudaranya yang sudah melewati seluruh prosedur pengamanan yang dipersyaratkan Badan Kesehatan Dunia (WHO).
"Itu proses protokol kesehatan dari WHO. Yang kita ikuti secara ketat," ujar Jokowi ketika ditemui awak media pasca melakukan pelepasan Elang Jawa di Jurang Jero, Kabupaten Magelang, Jumat (14/2). "Ya, secara ketat, karantina di Natuna juga di sana ketat diawasi."
Proses observasi kesehatan pun, jelas Jokowi, dilakukan secara ketat setiap harinya oleh petugas medis yang berdinas. Oleh karena itulah, Jokowi berharap ketakutan masyarakat sekitar bisa sedikit dikendurkan lantaran para WNI yang akan dipulangkan ke daerah masing-masing itu sudah terjamin kesehatannya.
"Kalau sekarang kembali ke masyarakat, ya itu dipastikan. Bahwa itu memang prosedur sudah dilalui. Dah kembali," kata mantan Gubernur DKI Jakarta itu, dilansir dari Detik News.
"Kita harapkan masyarakat juga menerima apa adanya, wong sudah 14 hari dikarantina dan nggak masalah," imbuhnya. "Sudah protokol kesehatannya dilalui ya. Terima apa adanya, nggak ada masalah."
Di sisi lain, Deputi Kesehatan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Agus Suprapto, menyebut ratusan WNI itu berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Setidaknya ada 29 provinsi asal para WNI, dengan yang terbanyak berasal dari Jawa Timur.
(wk/elva)
