Ramai Isu Jokowi Akan Reshuffle Menteri, Begini Penjelasan Istana
Instagram
Nasional

Isu Presiden Joko Widodo akan melakukan reshuffle terhadap menteri-menterinya dalam 100 pemerintahannya terus mencuat, begini penjelasan dari pihak istana.

WowKeren - Pemerintahan Presiden Joko Widodo-Ma'ruf Amin sudah memasuki 100 hari kerja. Dalam 100 hari pemerintahan ini, terus mencuat kabar yang menyebutkan jika Presiden Jokowi akan melakukan reshuffle (pergantian) terhadap jajaran menteri di Kabinet Indonesia Maju.

Isu reshuffle kabinet ini mulai menyeruak setelah Jokowi mengumpulkan para pendukungnya dari kalangan artis, influencer, dan pegiat media sosial di Istana Bogor, Selasa (18/2) lalu. "Intinya bakal ada reshuffle kabinet." kata salah satu pendukung Jokowi yang hadir dalam pertemuan tersebut, Dede Budhiyarto seperti dilansir dari Kumparan.

Isu yang dihembuskan Dede Budhiyarto tersebut lantas mendapatkan tanggapan langsung dari pihak Istana. Kantor Staf Kepresidenan mengatakan jika kemungkinan Jokowi akan melakukan reshuffle terhadap kabinetnya sangatlah kecil. Pasalnya, para menteri-menteri baru bekerja selama 100 hari dan masih terlalu cepat untuk memutuskan evaluasi kinerja mereka.

"Saya kira tidak ada ya, menteri-menteri baru bekerja 100 hari, terlalu pendek untuk melakukan suatu evaluasi yang fundamental terhadap kinerja para menteri," kata Tenaga Ahli Utama KSP Donny Gahral Adian saat seperti dilansir Detik, Jumat (21/2). "Saya kira tidak ada apa yang dikemukakan Bang Dede itu ya soal reshuffle."


Donny setuju jika reshuffle kabinet merupakan hak prerogatif Jokowi selaku presiden. Meski demikian, ia menegaskan jika saat ini Jokowi masih belum menunjukkan indikasi akan melakukan perombakan besar-besaran terhadap para menterinya.

"Semuanya memang prerogatif presiden, tetapi saya kira terlalu dini untuk menyimpulkan adanya reshuffle hanya dalam hitungan 100 hari atau 3 bulan masa kerja para menteri itu," ucap Donny. "Sejauh yang saya tahu, belum ada indikasi ke arah reshuffle. Sekali lagi, saya mau tegaskan di sini terlalu dini menyimpulkan adanya reshuffle dari 100 hari masa kerja menteri Kabinet Indonesia Maju."

Sementara itu, hal senada juga diutarakan oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Sekretaris Fraksi PKB Fathan Subhi juga menyatakan jika masih terlalu dini bagi Jokowi untuk melakukan reshuffle menterinya. Ia lantas meminta masyarakat untuk memberi waktu lebih bagi para menteri Jokowi untuk terus bekerja.

"Saya kira kabinet, biarkanlah bekerja dulu. Karena kan masih umurnya masih pendek lah. Baru empat bulan kan," kata Fathan. "DPR juga masih melihat program program prioritas apa yang menjadi andalan pemerintah. Tapi semua ya tergantung presiden sih."

"Sebagai sebuah tim kan juga harus fair juga. Ini kan masing-masing orang belum menunjukkan kualitasnya dan kinerjanyalah," sambungnya. "Tetapi semua tergantung Presiden. Tetapi sekali lagi semuanya masih terlalu awal lah."

(wk/lian)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru