Menteri PUPR Jelaskan Penyebab Banjir Di Jakarta, Beri Solusi Ini
pu.go.id
Nasional

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menjelaskan tentang penyebab terjadinya banjir bandang di berbagai wilayah Jakarta.

WowKeren - Curah hujan deras yang terus terjadi kembali menyebabkan banjir di beberapa wilayah Jakarta. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono lantas menjelaskan penyebab utama banjir yang saat ini meluas di berbagai titik.

Basuki mengatakan penyebab utama banjir di Jakarta adalah karena kapasitas drainase lebih kecil dari curah hujan. Saat ini, berbagai kondisi sungai di Jakarta juga telah dinyatakan dengan status siaga dan terancam akan meluap lagi.

"Kalau menurut saya banjir Jakarta tadi pagi, kondisi sungainya yang status siaga 2 di Manggarai dan Karet, sedangkan yang lain masih (siaga) 4 dan 3," ujar Basuki di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta. "Jadi memang kapasitas drainasenya lebih kecil dari volume air dan kapasitas hujannya."

Bencana banjir yang begitu parah di Jakarta juga membuat pemerintah pusat turut berupaya untuk melakukan berbagai upaya antisipasi. Basuki menjelaskan jika bencana banjir tersebut tidak hanya menjadi tanggung jawab dari pemerintah Provinsi DKI Jakarta saja melainkan pemerintah pusat.


Oleh sebab itu, Basuki meminta tidak adanya perbedaan kewenangan dalam menangani banjir. "Kalau soal ibu kota negara, semua bertanggung jawab termasuk saya. Jangan dibeda-bedakan kewenangan karena ini ibu kota negara, yang penting jangan ada duplikasi pekerjaan," tegas Basuki.

Sebagai langkah penanganan, Basuki menjelaskan jika pihaknya telah menyiapkan pompa mobile untuk mengantisipasi hujan deras yang diprediksi masih menerjang Jakarta selama beberapa waktu ke depan. Pihaknya juga telah meminta Menteri BUMN Erick Thohir untuk membeli pompa mobile lagi guna menambah kebutuhan selama musim hujan.

Pemeliharaan pompa tersebut nantinya akan menjadi tanggung jawab Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. "Pompa-pompa yang terkait jalan nasional kita serahkan semua pada Gubernur Anies. Kita serahkan agar beliau bisa manage di satu tangan. Semua APBN kita serahkan supaya dikelola mereka," jelas Basuki.

Tidak hanya membeli pompa saja, Basuki menyampaikan rencana jangka panjang pemerintah untuk mengantisipasi bencana banjir di Jakarta. Nantinya, akan dibangun rumah pompa di sejumlah lokasi yang ditargetkan rampung pada tahun 2021. Pembangunan rumah pompa ini diprediksi membutuhkan biaya sekitar Rp400 hingga Rp500 miliar.

"Kami buat pompa di Sentiong, di hilir pompa Ancol, makanya kalau lagi pasang, Kali Item banjir," terang Basuki. "Sekarang sudah tender ini mau dibikin pintu kalau air laut pasang enggak bisa masuk. Mudah-mudahan tahun depan selesai karena pompanya besar sekali."

(wk/lian)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru