Bentrok TNI-Polri di Tapanuli Utara Sebabkan Kapolsek Luka di Kepala, Ini Kronologinya
Nasional

Mabes Polri mengungkapkan bahwa insiden di Tapanuli Utara, Provinsi Sumatera Utara, tersebut turut melukai Kapolsek Pahe Jae AKP Ramot S Nababan. Total ada 6 anggota polisi yang mengalami luka-luka.

WowKeren - Personel TNI dan Polri terlibat dalam bentrok di Jalan Lintas Sumatera, titik Tarutung-Sipirok, Silangkitang, Kecamatan Pahae Jae, Kabupaten Tapanuli Utara, Provinsi Sumatera Utara, pada Kamis (27/2). Akibatnya, sejumlah polisi mengalami luka-luka.

Mabes Polri mengungkapkan bahwa insiden tersebut turut melukai Kapolsek Pahe Jae AKP Ramot S Nababan. Total ada 6 anggota polisi yang mengalami luka-luka.

"Masalah komunikasi lah, masalah koordinasi, seperti itu," jelas Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Kombes Asep Adi Saputra di Mabes Polri, Jakarta, pada Jumat (28/2) hari ini. "(Kapolsek luka) di bagian kepala."

Asep lantas menjelaskan bahwa Bidang Profesi dan Pengamanan (Bid Propam) Polda Sumatera Utara telah memeriksa sejumlah anggotanya yang terlibat dalam bentrokan tersebut. "Tiga orang sementara (yang diperiksa), perwira dulu, Kapolsek dengan pelaksananya," ungkap Asep.

Pihak TNI sendiri telah membenarkan insiden bentrok tersebut. Pangdam I Bukit Barisan Mayjen TNI MS Fadhilah menyebut bahwa keributan dipicu oleh kesalahpahaman yang terjadi di lapangan.

Menurut Fadhilah, insiden ini bermula kala anggota Kompi A hadir di Batalyon 123 saat pelepasan anggota ke luar dinas dari batalyon. "Setelah selesai sekitar pukul 14.30 WIB, melewati Jalinsum Silangkitang ada kemacetan panjang karena ada truk fuso terguling," ujar Fadhilah di Makodam I/BB.


Kondisi jalanan pun menjadi macet akibat kecelakaan tersebut. Kemacetan tersebut kala itu ditangani oleh Kapolsek Pahae Jae dan sejumlah personelnya. Di tengah kemacetan tersebut, datanglah mobil dari arah Sipirok menuju Tarutung yang ditumpangi Komandan Kompi (Danki) A Batalyon Infanteri 123 Rajawali Kapten Infanteri Ridwan.

"Anggota kita ini karena terburu-buru sehingga mengambil jalan pintas dan melawan arah," tutur Fadhilah. "Inilah yang menyebabkan kesalahpahaman."

Fadhilah pun membenarkan bahwa kesalahpahaman tersebut berujung pada penyerangan Polsek Pahae Julu. Meski demikian, Fadhilah memastikan bahwa situasi kini telah terkendali. Ia juga telah meminta anggotanya yang terlibat keributan untuk meminta maaf kepada personel polisi yang terluka.

"Itu jadi berefek ke situ. Karena situasi sudah begitu, sudah panas, mendengar berita entah dari mana, berefek lagi (ke penyerangan). Tapi Alhamdulillah semua sudah selesai," papar Fadhilah. "Saya sudah minta anggota yang melakukan itu ketemu sama yang dianiaya dan menyampaikan permohonan maaf. Dan polsek yang rusak saya minta Danyon memperbaiki."

Selain itu, Fadhilah juga memastikan bahwa keributan tersebut dilakukan oleh oknum dan tak melibatkan institusi. Ia menyebut bahwa oknum yang terlibat akan diberi tindakan tegas supaya kejadian serupa tak kembali terulang.

"Kita menyesali di saat pimpinan-pimpinan sudah memberikan contoh, masih ada terjadi seperti ini," pungkas Fadhilah. "Mudah-mudahan ini terakhir dan kita berupaya melakukan penguatan-penguatan."

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait