Inikah Alasan Indonesia Masih Negatif Kasus Virus Corona?
Nasional

Dewan Pakar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia dan Persatuan Rumah Sakit Seluruh Indonesia, Hermawan Saputra, menyampaikan hal-hal yang mungkin menjadi penyebab nihilnya virus Corona di Tanah Air.

WowKeren - Virus Corona (COVID-19) kini telah menyebar ke luar Tiongkok, bahkan telah ditemukan di 59 negara. Meski demikian, Indonesia hingga kini masih diklaim negatif dari virus mematikan tersebut.

Alasan nihilnya kasus virus Corona di Indonesia pun dibahas dalam diskusi bertajuk "Mengukur Efek Corona: Siapkah Kita?" di Jakarta Pusat pada Sabtu (29/2) hari ini. Menurut Dewan Pakar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia dan Persatuan Rumah Sakit Seluruh Indonesia, Hermawan Saputra, perbedaan ras dengan negara-negara yang telah terinfeksi bisa menjadi salah satu faktor nihilnya virus Corona di Indonesia.

Hermawan menjelaskan bahwa masyarakat Indonesia masuk dalam rumpun ras Melayu. Ras tersebut dianggap memiliki reseptor berbeda dengan warga di negara-negara yang telah terpapar virus Corona.

"Paling dahsyat, tak ada tanda-tanda mengkhawatirkan, tiba-tiba ini (Ccorona) terjadi di Italia dan Irak, kalau Korea Selatan wajar karena berdekatan," jelas Hermawan dilansir detikcom. "Nah teori awalnya karena kita ini perbedaan ras, karena kita ini tergolong dalam rumpun ras Melayu, maka reseptornya dianggap berbeda."


Selain soal ras, Hermawan juga menyebut bahwa tenaga kesehatan pun bisa menjadi faktor nihilnya virus Corona di Indonesia. Menurut Hermawan, Indonesia memiliki banyak tenaga kesehatan yang dinilai bisa melakukan deteksi dini (early detection) sehingga virus Corona bisa dengan mudah dicegah.

"Kita cukup luar biasa punya tenaga, kita punya pusat pengendalian menular dan pakar di kabupaten-kota juga punya," tutur Hermawan. "Kita juga punya tenaga surveilans tersebar di seluruh Indonesia. Artinya human resource cukup melakukan early detection, tapi apakah sinergitas atau leadership?"

Tak hanya itu, Hermawan juga menyinggung soal sejarah penyebaran virus mematikan yang tak terlalu signifikan di Indonesia. Contohnya adalah wabah virus SARS hingga MERS di Indonesia pada tahun-tahun sebelumnya.

"Tahun 2003 kita dikejutkan adanya SARS. SARS generasi awal itu menginfeksi 800 ribu manusia di seluruh dunia, 85 persen di Asia. Di Indonesia tidak siginfikan, hanya 1-2 kasus," ungkap Hermawan. "Penyebab SARS sendiri virus Corona. Tahun 2012 itu muncul MERS, itu flu unta, ini juga cukup serius prosesnya menginfeksi banyak manusia, di Indonesia hampir tidak ditemukan."

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait