Pelecehan Siswi SMK Sulut Viral, KPAI Minta Publik Berhenti Sebarkan Video
Instagram/kpai_official
Nasional

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) turut menyoroti kasus pelecehan yang dilakukan kepada siswi SMK di Sulawesi Utara. KPAI meminta agar publik berhenti memviralkan dan menyebarkan video tersebut.

WowKeren - Sebuah video yang memperlihatkan seorang siswi SMK tengah mengalami pelecehan seksual menjadi viral di media sosial. Pasalnya, siswi tersebut dilecehkan secara beramai-ramai oleh teman-temannya sendiri.

Hal ini tentunya membuat Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyoroti kasus tersebut. KPAI meminta agar publik berhenti menyebarluaskan dan memviralkan lagi video pelecehan seksual tersebut.

Komisioner KPAI bidang pendidikan Retno Listyarti menyesalkan kejadian tersebut. "Pertama, KPAI menyampaikan keprihatinan atas peristiwa dugaan pelecehan seksual yang dilakukan sejumlah pelajar terhadap seorang siswi, mirisnya terjadi pada jam istirahat sekolah di dalam ruang kelas," katanya, Selasa (10/3). "Meskipun di jam istirahat, seharusnya pengawasan guru piket tetap dapat dilakukan."

KPAI sendiri telah meminta Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk memblokir video pelecehan seksual tersebut. Ia juga meminta publik tak lagi menyebarluaskan video tersebut.


"Setop di kita! Mari kita bangun kepekaan dan empati pada anak korban," ujar Retno. "Akan sulit baginya melupakan peristiwa menyakitkan dan memalukan yang diterimanya jika video tersebut terus disebarkan."

Tak sampai disitu, KPAI juga meminta agar Dinas Pendidikan Sulawesi Utara memeriksa kepala sekolah dan jajarannya. Pihak KPAI bahkan berencana untuk menyurati Pemprov Sulawesi Utara terkait kasus ini.

"Pihak Disdik Sulut harus melakukan pemeriksaan kepada kepala sekolah dan jajarannya yang memiliki tanggung jawab melindungi anak-anak selama berada di sekolah dari berbagai bentuk kekerasan termasuk kekerasan seksual," tutupnya.

Sebelumnya, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga turut buka suara menyampaikan keprihatinan dan kekesalannya akibat peristiwa tersebut. Ia menyesalkan aksi perundungan tersebut yang justru berlangsung di instansi pendidikan. Terlebih lagi, aksi itu dilakukan secara sadar dan dengan sengaja direkam lalu diviralkan.

"Saya merasa prihatin dan geram terhadap video tersebut yang kami anggap sebagai bentuk kekerasan dan perundungan terhadap siswi," kata Bintang dalam keterangan tertulisnya, Selasa (10/3). "Terlebih lagi kasus ini terjadi di institusi pendidikan dan dilakukan secara sadar kemudian direkam dan disebarluaskan hingga viral."

(wk/nidy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait