Peneliti Ungkap Manfaat 'Liburkan' Sekolah dan Perusahaan Saat Wabah Corona
Nasional

Peneliti kesehatan populasi dan asisten profesor di Fakultas Kesehatan Masyarakat The Thomas Jefferson University, Drew Harris mengungkapkan pentingnya Work from Home (WFH) atau kerja dari di rumah di tengah wabah corona.

WowKeren - Penyebaran virus corona di Indonesia semakin cepat. Pasalnya, tiap harinya jumlah pasien positif corona bertambah.

Untuk mencegah penyebaran virus tersebut, Presiden Joko Widodo pun meminta agar para pegawai negeri maupun swasta memberlakukan Work from Home (WFH) atau kerja dari rumah.

“Saya minta agar masyarakat tidak panik, tetap tenang, tetap produktif dengan meningkatkan kewaspadaan agar sebaran COVID-19 bisa kita hambat, dan kini saatnya masyarakat untuk bekerja, belajar, dan beribadah di rumah,” ujar Jokowi, dalam konferensi pers, Minggu (15/3).

Beberapa kota seperti Jakarta, Banten, Surabaya dan Depok telah menutup kegiatan belajar mengajar di seluruh tingkat sekolah. Begitupun dengan Universitas yang menerapkan kuliah secara online, salah satunya adalah Universitas Indonesia (UI) dan Universitas Gadjah Mada (UGM).

WFH ini diberlakukan tak lain dan tak bukan karena dapat menekan angka penyebaran virus corona di Indonesia. Para ahli menilai penyebaran virus corona bisa dicegah dengan cara mempraktikkan jarak sosial, salah satunya menghindari ruang publik yang bisa membatasi pergerakan virus corona.


Dikutip dari The Washington Post, dalam sebuah penelitian dijelaskan bahwa pada dasarnya orang dengan penyakit menular bisa menyebarkan penyakitnya ke orang lain. Hal ini termasuk pasien corona yang tak butuh waktu lama untuk menularkan penyakitnya pada lima orang lain yang sehat.

Peneliti lantas membuat sebuah simulasi kecil bagaimana satu orang yang terinfeksi virus bisa menularkan penyakit kepada orang lain ketika ia berkeliaran dan bersentuhan di ruang publik, di mana orang-orang di sana bergerak bebas tanpa ada imbauan atau kekhawatiran apapun.

Akibatnya, jumlah pasien pun membludak dan membuat rumah sakit kewalahan karena pasien yang terus bertambah tiap harinya. Kendati orang-orang pada akhirnya bisa sembuh dari virus corona, namun banyaknya pasien yang tidak tertangani membuat jumlah kematian pun semakin tinggi.

Apabila para pekerja dan orang-orang diimbau agar tidak beraktivitas di ruang publik maka hal ini bisa memutuskan rantai penyebaran dan menekan angka kasus corona. “Kami mengendalikan keinginan orang-orang untuk berada di ruang publik, dengan menutup ruang publik. Italia menutup semua restorannya," kata peneliti kesehatan populasi dan asisten profesor di Fakultas Kesehatan Masyarakat The Thomas Jefferson University, Drew Harris. "China menutup semuanya, dan kami juga menutup semuanya sekarang."

Jadi, memperhatikan jarak sosial dapat menekan angka penyebaran virus corona. Pasalnya, virus ini bisa menular lewat droplet atau percikan cairan yang dikeluarkan dari mulut atau hidung pasien yang terpapar virus, kemudian masuk melewati mulut, hidung, dan mata orang sehat.

(wk/nidy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru