Tolak Lockdown, Pemerintah Akui RI Bisa 'Krisis' Selama 3 Bulan Gegara Corona
Nasional

Presiden Joko Widodo dengan tegas menolak opsi lockdown, baik nasional maupun parsial, untuk mengatasi wabah COVID-19. Jubir Pemerintah Achmad Yurianto pun buka-bukaan soal hal tersebut.

WowKeren - Wabah virus Corona masih menjadi pembahasan panas, tak hanya di Indonesia tetapi juga di seluruh penjuru dunia. Wabah yang disebut-sebut sudah memasuki second wave ini dilaporkan sudah menginfeksi lebih dari 200 ribu orang.

Di Indonesia sendiri, sampai Jumat (20/3) pukul 12.00 WIB, tercatat ada 369 kasus positif COVID-19. Dari ratusan kasus itu, 32 diantaranya dinyatakan meninggal dunia dan 17 lainnya sembuh.

Berbagai skenario untuk mengentaskan wabah COVID-19 ini terus digodok oleh pemerintah. Dan bukan lockdown, seperti yang dijeritkan oleh beberapa kalangan masyarakat, pemerintah justru melirik opsi social distancing sampai pengadaan rapid test massal demi menekan angka penularan penyakit.

Namun rupanya untuk mencapai kebijakan yang kini diterapkan diperlukan berbagai pertimbangan matang. Hal ini seperti diungkapkan oleh Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto, dalam podcast-nya bersama Deddy Corbuzier yang diunggah Rabu (18/3) lalu.

"Kita sudah sepakat bahwa, kalau kita tidak melakukan apa-apa, ini dampaknya akan sekian lama," ujar Yuri. "Tapi kalau kita melakukan alternatif A akan sekian lama, kalau alternatif B (akan) sekian lama."


"Kita sekarang sedang membuat alternatif terbaik yang paling mampu kita laksanakan dan kita memberi bentang waktunya di 90 hari," imbuh Yuri. "Artinya kalau ini kita kerjakan dengan keras, 3 bulan akan selesai."

Penjelasan Yuri ini pun membuat Deddy terperangah. Pasalnya tiga bulan bukan jangka waktu yang singkat, dan tidak ada kepastian pula wabah virus Corona secara global akan berakhir.

Yuri lantas membandingkan "masa krisis" itu dengan Tiongkok. Sebagai pembanding, Tiongkok sendiri sudah berjibaku dengan wabah COVID-19 sejak Desember 2019 dan sampai sekarang masih belum berakhir.

Lebih lanjut, Yuri tak menampik bahwa sektor ekonomi akan terhajar habis-habisan demi menyelesaikan wabah ini. Alasan itulah yang membuat pemerintah tak menempatkan lockdown sebagai opsi terbaik dalam menyelesaikan wabah COVID-19.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait