Hasil Rapid Test Corona Kemungkinan ‘Ambigu’, Begini Penjelasannya
Nasional

Hasil Rapid Test yang telah dilakukan Pemerintah Indonesia untuk mengantisipasi penyebaran virus corona kemungkinan 'ambigu', begini penjelasannya.

WowKeren - Penyebaran wabah virus corona (COVID-19) di Indonesia semakin mengganas. Pemerintah Indonesia baru saja mengumumkan lonjakan pasien virus corona di Tanah Air dari yang sebelumnya 369 orang saat ini menjadi 450 orang positif covid-19.

Pemerintah Indonesia telah menolak untuk melakukan lockdown dan lebih memilih opsi rapid test demi menekan penyebaran virus corona secara meluas. Rapid test yang akan dilakukan di sejumlah titik disebutkan kemungkinan bisa 'ambigu'.

Pemerintah menjelaskan jika terkait akurasi, hasil tes negatif pada pasien corona tidak menjamin bebas dari covid-19. "Hasil negatif dari rapid test ini tidak memberi jaminan kepada yang bersangkutan tidak sedang sakit (terinfeksi corona)," kata juru bicara pemerintah terkait penanganan virus Corona, Achmad Yurianto dalam siaran teleconference di akun YouTube BNPB, Sabtu (21/3).

Yuri menjelaskan jika hasil tersebut bisa terjadi pada seseorang yang terinfeksi virus corona di bawah enam sampai tujuh hari. Menurutnya, fase-fase tersebut tidak terlalu menunjukkan respons imunitas seseorang yang dinyatakan positif corona.


Demi mengatasi hal tersebut, pemerintah siap melakukan rapid test ulang dalam waktu enam hingga tujuh hari berikutnya kepada suspect corona. Hal ini dilakukan demi memastikan status suspect tersebut apakah positif atau negatif.

Oleh sebab itu, Yuri meminta meskipun hasil rapid test seseorang negatif, namun mereka harus tetap melakukan sosical distancing. Pasalnya, bahaya penularan virus corona masih terus mengancam sehingga mengikuti anjuran Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) cukup penting untuk dilakukan.

"Kita menginginkan siapa pun meski dalam pemeriksaannya negatif tidak kemudian merasa dirinya sehat," jelas Yuri. "Tetap harus melakukan pembatasan. Tetap mengatur jarak dan berkomunikasi secara sosial. Oleh karena itu, pahami betul hasil negatif tidak memberikan garansi jika tidak sedang terinfeksi COVID-19."

"Oleh karena itu, sekalipun hasilnya negatif, tidak boleh menganggap bahwa dirinya betul-betul sehat dan terbebas dari Coronavirus Disease 19,"sambungnya. "Bisa saja kalau saat ini negatif, bisa saja dengan ketidakhati-hatian bisa saja tertular orang yang positif."

(wk/lian)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait