Masker Kain Banyak Digunakan Untuk Cegah Penularan Corona, Apa Kata Pakar?
Nasional

Di tengah kelangkaan masker bedah dan N95, banyak masyarakat yang membuat sendiri masker berbahan kain demi mencegah penularan virus corona (Covid-19). Efektif kah?

WowKeren - Kelangkaan masker bedah dan N95 sempat terjadi di tengah pandemi virus corona (Covid-19). Untuk tetap mengantisipasi pandemi corona tanpa menghabiskan stok masker bagi para tenaga medis, banyak masyarakat yang membuat masker berbahan kain. Lantas, apakah penggunaan masker kain ini efektif untuk mencegah penyebaran virus corona?

Menurut Dokter Pakar dari Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi FKUI RSUP Persahabatan Erlina Burhan, masker kain kurang efektif untuk mencegah penularan virus. Pasalnya, bahan kain tersebut tak bisa menahan percikan (droplet) yang keluar dari mulut sepenuhnya.

"Jadi pencegahan keluarnya droplet dari batuk atau bersin itu pada pemakai kalau yang dropletnya, beratnya besar ia bisa," jelas Erlina di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada Rabu (1/4) hari ini. "Tapi kalau dropletnya kecil tidak bisa tidak masker kain ini ya."

Lebih lanjut, Erlina juga menerangkan bahwa masker kain hanya mampu menahan 10 persen sampai 60 persen partikel dengan ukuran 3 mikron. Ia juga menyebut bahwa masker kain tidak bisa menahan partikel airborne atau partikel yang ada di udara. "Masker kain ini bila dalam keadaan terpaksa bisa dipakai, tapi memang tidak sebaik seefektif masker bedah," terang Erlina.


Meski memiliki sejumlah kekurangan, masker kain ini juga memiliki keuntungan, salah satunya adalah bisa dipakai berulang kali. Erlina sendiri mengingatkan masyarakat agar masker kain dicuci terlebih dahulu sebelum dipakai berulang kali.

"Perlu dicuci dengan deterjen dan bila perlu memakai air panas," ujar Erlina. "Karena deterjen dan air yang hangat itu bisa mematikan virus."

Sementara itu, terkait kelangkaan masker bedah dan N95 di Indonesia, Erlina meminta masyarakat untuk tidak menimbun masker ataupun melakukan panic buying. Ia menegaskan bahwa masker bedah dan N95 hanya diperlukan bagi tenaga kesehatan dan orang yang sakit.

Oleh sebab itu, Erlina meminta agar masyarakat sehat tidak memborongnya karena akan memperluas penyebaran virus. Pasalnya, orang yang sakit bisa terus-terusan menjadi sumber penularan ke orang sehat. "Jadi, mohon masker-masker ini di-reserve atau disediakan untuk tenaga kesehatan, orang sakit dan orang yang merawat orang sakit," pungkas Erlina.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait