Orang Obesitas Disebut Rentan Saat Terinfeksi COVID-19, Ini Faktanya
Dunia

Virus corona memang bisa menyerang siapa saja tak peduli faktor usia, jenis kelamin, dan lain sebagainya. Namun, ada kelompok yang dinilai berisiko tinggi apabila terinfeksi COVID-19 seperti penderita obesitas.

WowKeren - Virus corona saat ini telah menginfeksi lebih dari 2,1 juta orang di dunia. Virus yang menyerang saluran pernapasan ini bisa menyerang siapa saja tak peduli kategori usia, jenis kelamin, dan lain-lain.

Semua orang bisa tertular virus ini, namun ada beberapa kalangan yang dinilai sangat rentan apabila terjangkit COVID-19. Dikutip dari ABS Specialist, Pusat Pencegahan dan Penanganan Wabah (CDC) Amerika Serikat telah mengeluarkan daftar kelompok yang memiliki risiko tinggi saat terpapar Covid-19. Kelompok tersebut adalah pengidap gangguan imunitas, dan orang dengan obesitas atau kelebihan berat badan.

Dilansir Reuters, Profesor Jean-François Delfraissy yang mengepalai dewan ilmiah yang memberi nasihat kepada Pemerintah Perancis tentang epidemi virus corona mengatakan, sebanyak 17 juta dari 67 juta warga Perancis secara serius berisiko dari virus corona karena usia, penyakit yang sudah ada sebelumnya, atau obesitas.

“Virus ini mengerikan, bisa menyerang anak muda, khususnya anak muda yang gemuk. Mereka yang kelebihan berat badan benar-benar perlu berhati-hati,” kata Delfraissy. "Itulah sebabnya kita khawatir tentang teman-teman kita di Amerika, di mana masalah obesitas diketahui dan di mana mereka mungkin memiliki masalah paling besar karena obesitas."

Dibandingkan dengan orang dengan berat badan normal, orang yang kelebihan berat badan dan obesitas memiliki risiko lebih tinggi terkena pneumonia berat. CDC bahkan secara spesifik menyebut bahwa mereka yang memiliki indeks massa tubuh (IMT) lebih dari 40 mempunyai risiko lebih berbahaya dibanding mereka yang menunjukkan IMT ideal.


IMT adalah angka yang menjadi penilaian standar untuk menentukan berat badan seseorang tergolong normal, kurang, berlebih atau obesitas. Angka ini dihitung berdasar tinggi dan berat badan.

Sebagai contoh, jika seseorang memiliki tinggi 177 cm dan berat 70 kg maka skor IMT nya adalah 22,3 dan masuk kategori sehat. IMT dikategorikan sehat jika berada di kisaran 18,5 sampai 22,9.

Obesitas, terutama pada pria, secara signifikan meningkatkan risiko pneumonia berat. Obesitas menyebabkan banyak perubahan pada fungsi kekebalan tubuh, seperti perubahan pada sel darah putih dan peradangan serta antibodi tubuh. Selain itu, obesitas juga cenderung menyebabkan diabetes. Gula darah tinggi merusak fungsi sel darah putih dan kondisi tersebut bisa memperlambat penyembuhan atau pemulihan.

Di Tiongkok sendiri, menunjukkan bahwa sejak awal wabah hingga 11 Februari 2020, tingkat kematian di antara pasien COVID-19 yang menderita diabetes adalah 7,3 persen dibandingkan dengan 0,9 persen pada mereka yang tidak memiliki masalah medis.

Perlu diketahui obesitas merupakan penyakit kronis hasil interaksi antara gen dan lingkungan. Para ahli bersepakat, kegemukan yang terjadi pada seseorang terkait beberapa faktor, yakni berat badan dan kesehatan.

Dilansir dari Mayo Clinic: Family Health Book, beberap faktor penyebab kegemukan di antaranya adalah genetik, pola makan, kurang beraktivitas fisik, psikologis, seks, usia, kehamilan, pengobatan, kebiasaan merokok, dan gangguan kesehatan seperti gangguan metabolisme.

(wk/nidy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait