Reagen PCR Belum Kunjung Datang, Tes Corona Terancam Tak Bisa Dilakukan?
Nasional

Reagen PCR yang dipesan oleh Pemerintah Indonesia tidak kunjung datang sampai sekarang, tes pemeriksaan virus corona (COVID-19) terancam tidak bisa dilakukan?

WowKeren - Pemerintah Indonesia telah mengaktifkan 37 laboratorium di berbagai daerah untuk mempercepat pengujian virus corona (COVID-19). Pengetesan virus corona sendiri di Indonesia menggunakan metode Polymerase Chain Reaction (PCR).

Namun, aktivitas laboratorium di sejumlah daerah terancam akan dihentikan. Hal ini dilakukan lantaran salah satu bahan utama untuk memeriksa COVID-19 yaitu reagen tidak kunjung tiba di Tanah Air.

”Saat ini jumlah laboratorium yang beroperasi ada 37,” ujar Juru Bicara Pemerintah Untuk Penanganan Corona, Achmad Yurianto dalam konferensi pers di Gedung BNPB, Selasa (21/4). “Tapi beberapa laboratorium terpaksa harus menghentikan aktivitas karena reagen belum sampai, tapi besok akan beroperasi keseluruhan.”

Reagen sendiri adalah salah satu cairan yang biasanya digunakan di laboratorium. Reagen biasanya ditambahkan untuk melihat adanya reaksi kimia pada kondisi tertentu, seperti dalam hal diagnosis infeksi COVID-19.


Dengan diberhentikannya sejumlah laboratorium tersebut tentunya telah menandakan jika persediaan reagen di Indonesia sudah benar-benar menipis. Padahal, Indonesia baru beberapa waktu lalu mendatangkan 50 ribu reagen PCR dari Korea Selatan.

Bahkan, pemerintah sebelumnya juga menargetkan akan mengaktifkan 70 laboratorium agar distribusi uji tes PCR semakin cepat dilakukan. Hal ini menunjukkan bagaimana kasus virus corona di Indonesia mengalami kenaikan yang tajam setiap harinya.

Yuri mengatakan soal tak beroperasinya beberapa laboratorium ini akan kembali dipastikan pemerintah besok. Kemungkinan jika reagennya telah tiba maka seluruh laboratorium itu bisa kembali beroperasi sepenuhnya. “Namun kita pastikan besok, maka akan beroperasi keseluruhannya,” kata Yuri.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) hingga Selasa (21/4) telah memeriksa 50.370 spesimen. Dari 46.173 orang yang diuji swab dahak dan dikirimkan ke 37 laboratorium, 7.135 di antaranya dinyatakan positif corona.

Sementara itu, jumlah Orang Dalam Pemantauan sebanyak 186.330. Sedangkan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) berjumlah 16.763 orang. "Angka ini akan kita jadikan prioritas pengecekan lab,' pungkasnya.

(wk/lian)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait