Ini Kata Jokowi Usai Banyak Yang Minta Menkes Terawan Mundur Karena Gagap Atasi Corona
Nasional

Publik menilai Menkes Terawan Agus Putranto tak bekerja maksimal dalam menghadapi wabah virus Corona. Bahkan belakangan muncul desakan agar sang Menkes mengundurkan diri.

WowKeren - Selain Presiden Joko Widodo, sosok Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menjadi figur yang banyak disorot ketika pandemi COVID-19 mewabah di Indonesia. Namun banyak pendapat miring mengiringi kinerja Terawan dalam mengatasi wabah virus Corona, tak hanya dari Indonesia tetapi juga dari mancanegara.

Puncaknya, Koalisi Masyarakat Sipil bahkan pernah mendesak agar Jokowi mencopot Terawan dari jabatannya sebagai Menkes. "Kami mendesak Presiden Joko Widodo untuk mengganti Menkes Terawan dengan figur yang lebih paham kesehatan publik, punya kepekaan krisis, yang akan memandu kita melewati krisis kesehatan terburuk ini," kata Koalisi Masyarakat Sipil pada Selasa (17/3) lalu.

Hal ini yang kemudian turut ditanyakan kepada Jokowi ketika menjadi narasumber dalam acara talkshow "Mata Najwa" pada Rabu (22/4). Pada kesempatan itu, dengan tegas Najwa Shihab selaku pembawa acara meminta Jokowi untuk tegas menjawab mengenai kinerja Terawan selama ini.

"To the point Pak Jokowi bagaimana penilaian bapak atas kinerja Menteri Kesehatan Terawan dan munculnya desakan agar Menkes diminta mundur?" kata Najwa.


Bak sudah diduga, Jokowi pun memberikan tanggapan yang cenderung "membela" Terawan. Namun pada kesempatan itu, Jokowi mengingatkan bahwa tanggung jawab Terawan sebagai Menkes tak hanya sebatas mengatasi wabah virus Corona, meski tak mengurangi urgensitas pandemi penyakit pernapasan ini.

"Tidak ada yang sempurna di dunia ini. Kalau ada yang kecewa, itu wajar. Setiap pekerjaan ada yang menilai, setiap keputusan ada risikonya," tutur mantan Wali Kota Solo itu.

"Yang ditangani Menkes itu bukan hanya COVID, ada juga yang lain, misalnya demam berdarah," lanjutnya, menyoroti bahwa tugas sebagai Menkes tak sebatas mengurusi pandemi COVID-19. "Saya melihat Dokter Terawan sudah bekerja sangat keras."

Sebagai informasi, perkembangan jumlah pasien positif demam berdarah dengue (DBD) di Indonesia juga tak kalah mengkhawatirkan. Dilansir dari Kompas edisi 27 Maret 2020, sudah ada ribuan pasien positif DBD dalam rentang Januari hingga akhir Maret 2020.

Data itu dihimpun dari wilayah Nusa Tenggara Timur saja, yakni tepatnya mencapai 4.304 pasien positif DBD. Sebanyak 47 diantaranya bahkan dilaporkan meninggal dunia, atau tingkat kematiannya mencapai 1,09 persen.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait