Komisi III DPR Minta Polisi Ungkap Fakta Dugaan Peretasan WhatsApp Aktivis Ravio Patra
Nasional

Wakil Ketua Komisi III DPR RI Desmond Junaidi Mahesa meminta agar aparat kepolisian dan juga Koalisi Tolak Kriminalisasi dan Rekayasa Kasus saling membuktikan seputar dugaan peretasan ini.

WowKeren - Nama Ravio Patra kini tengah ramai diperbincangkan publik usai dikabarkan ditangkap pada Rabu (22/4). Menurut Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus, peneliti kebijakan publik dan pegiat advokasi legislasi itu ditangkap atas dugaan penyebaran berita onar yang menghasut pada tindak kekerasan dan kebencian, di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.

Namun Direktur Eksekutif organisasi SAFEnet, Damar Juniarto, mengaku bahwa sebelum ditangkap, Ravio sempat mengadu ke pihaknya soal dugaan peretasan aplikasi WhatsApp. Peretas Ravio disebut mengirimkan pesan provokasi ke orang yang ia kenal dan beberapa grup agar publik melakukan aksi penjarahan nasional pada Kamis (30/4) mendatang.

Menanggapi hal ini, Wakil Ketua Komisi III DPR RI Desmond Junaidi Mahesa meminta agar aparat kepolisian dan juga Koalisi Tolak Kriminalisasi dan Rekayasa Kasus saling membuktikan seputar dugaan peretasan ini. Langkah tersebut, tutur Desmond, harus dilakukan sebelum polisi mengusut dugaan tindak pidana yang diduga dilakukan Ravio.

"Tinggal polisi buktikan statement masyarakat sipil tidak benar, kalau bisa masyarakat sipil membuktikan statement mereka benar," tutur Desmond dilansir CNN Indonesia pada Jumat (24/4). "Khusus untuk polisi harus memberikan penjelasan benar, benar enggak ada orang di belakang ini."


Desmond menilai bahwa langkah tersebut harus dilakukan supaya tak ada anggapan proses penegakan hukum seolah-olah dilakukan dengan rekayasa. Selain itu, Desmond juga meminta agar semua pihak tidak membuat gaduh di tengah krisis pandemi corona (Covid-19) seperti sekarang.

"Saya pikir suasana hari ini dengan Covid-19 tidak harus bikin gaduh," jelas Desmond. "Karena semua orang prihatin."

Hal senada juga sempat disampaikan oleh anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi NasDem, Taufik Basari. Menurutnya, polisi harus mengusut dugaan peretasan tersebut lebih dahulu sebelum menyelidiki dugaan tindak pidana menyebarkan berita onar yang diduga dilakukan oleh Ravio.

"(Saya) meminta pihak kepolisian agar berhati-hati dalam menangani kasus ini," ujar Taufik. "(Saya) mendesak agar informasi peretasan ditelusuri terlebih dahulu sebelum menindaklanjuti dugaan tindak pidana terhadap Ravio."

Taufik juga meminta agar Mabes Polri mengawasi Polda Metro Jaya dalam melakukan proses digital forensik terhadap telepon seluler milik Ravio. Ia juga meminta agar polisi memberikan penjelasan ke publik tentang hasil yang ditemukan. "Informasi mengenai peretasan terhadap seseorang sebelum yang dituduh melakukan penghasutan melalui aplikasi WhatsApp merupakan informasi penting yang harus disikapi serius," pungkas Taufik.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru