Jumlah Laboratorium yang Bisa Periksa Virus Corona di Indonesia Kini Bertambah Hampir 2 Kali Lipat
Nasional

Menurut Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19, Achmad Yurianto, laboratorium yang ikut memeriksa spesimen pasien COVID-19 pada Rabu (29/4) hari ini telah berjumlah 89.

WowKeren - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19, Achmad Yurianto, mengungkapkan bahwa jumlah laboratorium yang ditunjuk untuk memeriksa spesimen corona di Tanah Air kini bertambah. Menurut Yuri, laboratorium yang ikut memeriksa spesimen pasien COVID-19 pada Rabu (29/4) hari ini telah berjumlah 89 dan tersebar di berbagai daerah di Indonesia.

"Laboratorium yang saat ini telah aktif lakukan pemeriksaan sebanyak 89," ungkap Yuri dalam konferensi pers virtual di Graha BNPB, Jakarta Timur, pada hari ini. "Terdiri dari 48 laboratorium di berbagai rumah sakit di seluruh Indonesia, 15 laboratorium yang tersebar di berbagai perguruan tinggi, kemudian 18 laboratorium di jejaring lab Kemenkes, 5 laboratorium berada di jaring laboratorium kesehatan daerah, dan ada 3 laboratorium daerah balai veteriner direktorat peternakan."

Jumlah laboratorium tersebut meningkat hampir 2 kali lipat dari beberapa hari sebelumnya. Dalam 2 hari terakhir, jumlah laboratorium yang aktif masih berada di angka 40-an. Pada Senin (27/9), laboratorium yang aktif memeriksa spesimen berjumlah 46 lokasi, sedangkan pada Selasa (28/4) ada 48 laboratorium.

Selain itu, jumlah spesimen yang diperiksa juga semakin banyak. Hingga hari ini, jumlah spesimen yang telah diperiksa di laboratorium telah berjumlah 86.985.

"86.985 spesimen, dari sekitar 67.784 pasien," ujar Yuri. "Kasus konfirmasi positif akumulasi sampai hari ini 9.771 orang."


Dalam kesempatan tersebut, Yuri juga mengumumkan adanya 260 kasus COVID-19 baru dalam rentang waktu 24 jam terakhir, yakni sejak Selasa (28/4) hingga Rabu (29/4) pukul 12.00. Dengan demikian ada 9.771 kasus positif COVID-19 secara total di Indonesia.

Dari hampir 10 ribu kasus tersebut, sebanyak 1.391 pasien berakhir dengan kesembuhan. Sementara itu, 784 pasien lainnya dilaporkan meninggal dunia.

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan juga terus mengaktifkan laboratoriumnya di berbagai provinsi untuk membantu pemeriksaan Polymerase Chain Reaction atau PCR. Presiden Joko Widodo sendiri sempat meminta agar 10 ribu tes PCR dilakukan setiap harinya.

Sebagai informasi, Pemeriksaan menggunakan PCR dinilai lebih akurat untuk mendiagnosis virus corona. Sebab, virus corona akan menempel di hidung atau tenggorokan bagian dalam saat ia masuk ke tubuh.

Nantinya, sampel lendir yang diambil dengan metode swab akan diperiksa menggunakan metode PCR. Hasil akhir dari pemeriksaan ini akan benar-benar memperlihatkan apabila ada virus COVID-19 di tubuh pasien atau tidak.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru