Jasad ABK WNI Kapal Tiongkok Dibuang ke Laut, Pemerintah Diminta Usut Dugaan Human Trafficking
Nasional

Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid meminta Kementerian Luar Negeri untuk menggali informasi sebenar-benarnya terkait dugaan perdagangan orang terhadap ABK tersebut.

WowKeren - Baru-baru ini publik dikejutkan dengan video yang memperlihatkan tiga jenazah Anak Buah Kapal (ABK) dibuang ke laut dari kapal Tiongkok. Tiga jenazah tersebut merupakan Warga Negara Indonesia (WNI).

Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid meminta Kementerian Luar Negeri untuk melakukan investigasi terkait pelarungan jenazah WNI tersebut. Ia mendesak Kemenlu untuk menggali informasi sebenar-benarnya terkait dugaan human trafficking atau perdagangan manusia.

"Saya meminta Kemenlu melakukan investigasi mendalam terkait wafatnya warga negara kita tersebut," kata Meutya melalui keterangan tertulis, Kamis (7/5). "Saya meminta Kemenlu menelusuri dengan saksama kebenaran dari informasi dugaan terkait human trafficking dan pelanggaran jam kerja terhadap ABK yang wafat atau ABK lainnya asal Indonesia."

Sebab, perdagangan manusia merupakan bentuk pelanggaran hak asasi manusia (HAM) yang merupakan kejahatan serius. Oleh sebab itu, segala bentuk pencegahan perlu dilakukan.


"Human trafficking atau perdagangan manusia telah ditetapkan PBB sebagai serious crime dan merupakan bentuk pelanggaran dari hak asasi manusia," lanjut Meutya. "Sehingga segala upaya pencegahannya perlu dilakukan."

Ia pun menyampaikan bela sungkawa atas wafatnya tiga ABK asal Indonesia tersebut. "Kami prihatin mendengar informasi yang masuk terkait adanya korban ABK, yang kebetulan bekerja di Kapal China. Kami ikut belasungkawa mendalam atas wafatnya WNI kita dalam pekerjaannya di luar negeri sebagai anak buah kapal," ucap Meutya.

Aksi pelarungan jenazah WNI ke laut mendapat kecaman keras dari Pimpinan Pusat (PP) Gerakan Pemuda (GP) Ansor. GP Ansor menyesalkan masih adanya tragedi kemanusiaan dan pelanggaran serius hak-hak buruh tersebut.

"Hingga penguburannya yang tidak manusiawi dengan cara melarung ke laut," kata Ketua Umum PP GP Ansor, Yaqut Cholil Qoumas seperti dilansir dari Republika pada Kamis (7/5). "Ini tindakan biadab, sebab itu kami mengutuk keras."

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait