Hasil PSBB Sepekan Lebih: Angka Corona di Gresik dan Sidoarjo Turun, Surabaya Masih Meningkat
rsudrsoetomo.pemprov.go.id
Nasional

Ketua Gugus Kuratif Penanganan Corona Jatim, dr Joni Wahyuhadi, menegaskan bahwa PSBB bukan hanya kerja pemerintah saja, melainkan juga merupakan gotong royong seluruh komponen.

WowKeren - Pembatasan Sosial Berskala Besar telah diterapkan di wilayah Surabaya Raya, Jawa Timur, selama sepekan lebih sejak 28 April lalu. Ketua Gugus Kuratif Penanganan Corona Jatim, dr Joni Wahyuhadi, lantas mengungkapkan bahwa penerapan PSBB ini telah menghasilkan penurunan kasus di Sidoarjo dan Gresik.

"Sebetulnya PSBB tidak membawa hasil, tidak," tutur Joni di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, pada Kamis (7/5). "Karena dua daerah itu Gresik dan Sidoarjo turun. Artinya ada hasil."

Meski demikian, Joni tidak menjelaskan berapa angka penurunan kasus corona di Sidoarjo dan Gresik tersebut. "Memang yang muncul sekarang, PDP sekarang, confirm (positif) yang ada sekarang bisa juga infeksinya beberapa hari yang lalu," jelas Joni.

Menurut Joni, hanya Kota Surabaya saja yang belum menunjukkan kemajuan dalam penerapan PSBB jika dibandingkan dengan Sidoarjo dan Gresik. Oleh sebab itu, pihaknya mendorong agar Surabaya berusaha lebih keras sehingga penurunan kasus juga bisa terjadi.


"Saya yakin di Sidoarjo dan Gresik kasus lebih sedikit, upaya lebih sedikit menghasilkan penurunan. Kalau di Surabaya naiknya tinggi, upaya harus lebih tinggi dibanding Gresik dan Sidoarjo. Mohon maaf ini kajian dari sisi ilmiah enggak ada kaitannya dengan sisi politis," terang Joni. "Dilihat sendiri di Surabaya, saya enggak usah cerita, kalau mengharapkan langsung begini (turun) rasanya dengan situasi begini enggak mungkin."

Lebih lanjut, Joni menegaskan bahwa PSBB bukan hanya kerja pemerintah saja, melainkan juga merupakan gotong royong seluruh komponen. Hal ini termasuk juga masyarakat yang diminta untuk bekerjasama dalam menerapkan physical distancing dan selalu memakai masker saat keluar rumah.

"Memang (penerapan) PSBB pemerintah sendiri enggak mungkin. Mesti bareng-bareng menggerakkan rakyatnya," pungkas Joni. "Physical distancing, alat proteksi diri pakai masker, cuci tangan."

Joni sendiri berharap agar masyarakat sadar mengenai bahaya COVID-19 yang terus meningkat di Surabaya. Masyarakat juga diharap betul-betul menerapkan protokol pencegahan virus corona.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait