Muncul Klaster Indogrosir, Pemkot Yogya Minta Pengunjung Ikut Rapid Test
Nasional

Pemerintah Kota Yogyakarta akan melakukan penelusuran penyebaran dengan menggelar rapid test pada 700 warga yang berkunjung ke Indogrosir sejak 12 hingga 14 April.

WowKeren - Sebuah klaster penularan virus corona (COVID-19) baru muncul di Yogyakarta. Klaster ini dimulai dengan ditemukannya satu kasus terkonfirmasi yang merupakan karyawan supermarket Indogrosir Sleman tersebut pada 24 April lalu.

Dari hasil investigasi kontak erat pertama sebanyak 10 kontak erat menjalani rapid test. "Hasil rapid test menemukan 5 kontak erat tersebut reaktif terhadap rapid test screening lanjutan sampai dengan tanggal 7 Mei 2020," ungkap tim epidemiologi Gugus Tugas Penanganan COVID-19 DIY, Riris Andono Ahmad di Kantor BPBD DIY, Jumat (8/5).

Dari sini, Pemerintah Kota Yogyakarta akan melakukan penelusuran penyebaran dengan menggelar rapid test pada 700 warga. Warga yang berkunjung ke Indogrosir sejak 12 hingga 14 April diminta untuk mendaftarkan diri.

Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi mengatakan jika warga yang ingin mengikuti tes cepat bisa mendaftarkan diri melalui aplikasi CMS. Pada saat mendaftar, warga diminta untuk menulis secara lugas.


"Untuk bisa ikut dalam rapid test, caranya, silahkan masuk dalam aplikasi CMS yang ada di corona.jogjakota.go.id," kata Heroe, Jumat (8/5). "Di aplikasi tersebut nanti bisa mengisi apa yang ditanyakan. Isilah dengan lengkap dan jawab lah dengan lugas apa adanya."

Setelah itu warga tinggal menunggu panggilan dari Puskesmas. Rapid test ini perlu dilakukan sesegera mungkin guna mendeteksi penyebaran virus corona sedini mungkin.

"Disamping untuk segera melakukan pemeriksaan kepada pengunjung juga sebagai alat untuk deteksi sebaran dan peta sebarannya," ujar Heroe. "Yang nantinya juga akan ditindaklanjuti dengan tracing terhadap titik-titik pertemuan yang punya potensi sebagai titik sebaran."

Untuk langkah selanjutnya setelah melakukan rapid test ini, Pemkot akan mengkonsultasikannya dengan Pemprov terkait langkah antisipasi. Misalnya terkait kesiapan rumah sakit untuk menampung pasien.

"Sebab jika di Sleman ada 1.500 dan Kota Yogya 700 rapid test," lanjut dia. "Maka yang harus disiapkan sebagai antisipasi adalah penyiapan rumah sakit yang disiapkan untuk menindaklanjuti hasil rapid test tersebut."

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait