Jatim 'Panen' 52 Klaster Corona, Kasus Di Lokasi Ini Jadi Yang Terbesar
Nasional

Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) telah mengungkap adanya 52 klaster penyebaran virus corona, kasus COVID-19 di lokasi ini jadi yang terbesar. Dimana?

WowKeren - Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) akhirnya mengungkapkan hasil pelacakan (tracing) virus corona (COVID-19) di wilayahnya. Dilansir dari infocovid19.jatimprov.go.id hingga Minggu (10/5), Jatim memiliki 1.491 kasus positif virus corona.

Hasil pelacakan Tim Tracing Gugus Tugas COVID-19 Jatim bahkan menemukan 52 klaster penyebaran virus corona yang berhasil teridentifikasi. Klaster yang menjadi penyumbang terbesar kasus corona di Jatim berasal dari kegiatan Pelatihan Petugas Haji Indonesia di Asrama Haji Surabaya.

Pelatihan Haji Indonesia tersebut diadakan pada 8-19 Maret lalu dan diikuti oleh 413 orang peserta dari berbagai wilayah. Diantaranya provinsi Jatim, Bali, hingga Nusa Tenggara Timur (NTT). Dari 413 peserta yang hadir, 167 orang diantaranya dinyatakan positif terinfeksi virus corona.

Kemudian klaster kedua terbesar di Jatim berasal dari Pondok Pesantren Al-Fatah Temboro, Magetan. Hasil tracing yang dilakukan telah menemukan sebanyak 46 orang positif COVID-19 dari lokasi tersebut. Bahkan, penyebaran klaster ini sudah sampai ke Malaysia.

Selanjutnya klaster virus corona ketiga terbesar di Jatim berasal dari pabrik rokok Sampoerna. Data yang dihimpun dari berbagai sumber seperti Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dan Ketua Gugus Kuratif Joni Wahyudi mengungkapkan jika 77 orang yang merupakan karyawan pabrik positif terinfeksi virus corona.


Meski demikian, data terbaru yang ditampilkan dalam konferensi pers di Gedung Negara Grahadi Minggu (10/5) malam masih menunjukkan hanya 41 karyawan pabrik Sampoerna yang terinfeksi COVID-19. Jono Wahyudi mengatakan jika belum semua hasil swab tes PCR keluar.

Selain itu, ada juga klaster penyebaran virus corona yang cukup besar di sebuah pasar Bojonegoro. Khofifah menjelaskan jika hasil rapid test terhadap sejumlah orang di tiga pasar di Bojonegoro menunjukkan 168 orang dinyatakan reaktif atau terindikasi corona.

Mereka yang dinyatakan reaktif melalui rapid test akan menjalani swab tes PCR guna memastikan diagnosis COVID-19. Bupati Bojonegoro juga sudah diminta untuk mengisolasi 168 orang tersebut di ruang observasi berbasis desa yang telah disiapkan.

“Kemarin dokter Kohar sudah mengirim tim untuk melakukan swab membawa virus transport media (VTM) untuk 71 orang,” jelas Khofifah. “Besok akan bawa lagi untuk 74 orang,”

”Jikalau memang dibutuhkan, kami sudah menyampaikan, mereka yang reaktif bisa diobservasi di Gedung BLK Disnaker (Jatim),” sambungnya. “Dan UPT Dinsos di Bojonegoro. Di sana cukup luas tempatnya.”

(wk/lian)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru