Wuhan Kembali Dihantui Corona, Pemerintah Tiongkok Sigap Lakukan Tes Massal
Dunia

Pemerintah Tiongkok, khususnya otoritas Wuhan, mengantisipasi terjadinya gelombang kedua pandemi COVID-19 usai mendapati 6 kasus baru bermunculan. Salah satunya dengan sigap melakukan tes massal.

WowKeren - Tiongkok kembali dibuat panik dengan wabah virus Corona. Sempat mereda selama sekitar sebulan, kini "bibit-bibit" pasien positif itu kembali bermunculan.

Salah satunya di Wuhan yang sebelumnya menjadi episentrum wabah. Sebab belum lama ini pemerintah Wuhan mencatat adanya 6 kasus positif baru di Ibu Kota Provinsi Hubei itu.

Menanggapinya, pemerintah Wuhan pun akhirnya berencana untuk melakukan tes massal dalam waktu sepuluh hari ke depan. Hal ini dilakukan demi mencegah munculnya gelombang kedua pandemi COVID-19.

"Setelah melalui serangkaian penelitian, diputuskan untuk melakukan 'pertempuran tes Corona selama 10 hari'," jelas pemerintah lewat "pemberitahuan darurat" yang dirilis media The Paper, dilansir pada Rabu (13/5). "Untuk mengidentifikasi kasus virus corona baru di Wuhan."

Namun bukan menggunakan metode rapid test yang berbasis antibodi atau serologi, pemerintah Wuhan akan langsung mengetes para warga dengan metode polymerase chain reaction (PCR). "Setiap distrik akan membuat pengaturan untuk rencana pengetesan asam nukleat dalam yuridiksinya dalam periode 10 hari," imbuhnya.


Kasus-kasus baru yang bermunculan ini pun sangat menyita perhatian karena dikategorikan sebagai infeksi tanpa gejala klinis alias asimptomatik. Oleh karenanya menjadi tugas utama bagi pemerintah agar mencegah supaya gelombang kedua pandemi tidak terjadi.

"Saat ini tugas pencegahan dan pengendalian pandemi di kota ini masih sangat berat," jelas otoritas setempat, dilansir dari Strait Times. "Kita harus dengan tegas mengandung risiko kasus baru kembali."

Sebelumnya pemerintah Tiongkok pun dikabarkan kembali melakukan lockdown terhadap Kota Shulan, Provinsi Jilin, yang berbatasan dengan Korea Utara. Pasalnya di kota itu terjadi penyebaran wabah yang cukup luar biasa kendati baru 3 hari berlalu sejak pelonggaran pembatasan aktivitas masyarakat.

"Pihak berwenang mengatakan akan melakukan penyelidikan menyeluruh pada semua warga Shulan," demikian kutipan pernyataan pemerintah lewat media CGTN, Minggu (10/5). Klaster baru COVID-19 di Shulan, Jilin ini bermula dari positifnya seorang wanita berusia 45 tahun yang mengaku tak pernah meninggalkan provinsi serta tidak bertemu dengan siapapun dari luar negeri.

Sebanyak 18 orang yang berkontak dengan wanita itu sudah dikarantina. Komisi Kesehatan Nasional (NHC) menyatakan ada 14 kasus baru yang didaftarkan pemerintah setempat per Minggu (10/5) kemarin.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru