Kisah Pasien Pertama COVID-19 di New York, Ungkap Fakta 'Mengerikan' Ini
Dunia

Seorang pasien pertama (patient zero) dari New York, Amerika Serikat membagikan kisahnya saat terinfeksi virus corona. Pria berusia 50 tahun tersebut juga menceritakan perjuangannya untuk sembuh setelah sempat hampir kehilangan nyawa.

WowKeren - Virus corona (COVID-19) telah menjadi masalah yang besar di Amerika Serikat. Terutama di negara bagian New York dimana angka penderitanya paling tinggi dibandingkan negara bagian lainnya.

Seorang patient zero atau pasien pertama yang terdeteksi di kota tenar itu membagikan kisahnya saat pertama kali terinfeksi virus mematikan tersebut. Adalah Lawrence Garbuz yang pada bulan Februari lalu merasa sakit namun hanya mengira itu flu biasa.

Awalnya ia mengira tidak akan terinfeksi virus COVID-19. Namun, pengacara berusia 50 tahun ini kemudian dinyatakan positif corona hingga sempat mengalami koma.

Dikutip dari NBC, pada bulan Februari lalu wabah corona masih belum begitu diwaspadai di Negeri Paman Sam tersebut. Bahkan Pemerintah kota New York juga belum memberlakukan lockdown.

Garbuz sendiri setiap hari hanya berada di kantor selain di rumah, jadi masih belum diketahui bagaimana persisnya ia bisa tertular. "Saya kira pada waktu itu kita masih fokus pada individu yang bepergian keluar negeri, yang belum pernah saya lakukan," ujarnya.

Usai dirinya dinyatakan positif corona, daerahnya di New Rochelle langsung melakukan karantina. Inilah yang menjadi salah satu kasus awal mula corona bisa menyebar ke warga New York.

"Saya pikir cuma batuk biasa," katanya. "Batuk di musim dingin dan jujur saja, staf medis pun tak berpikir tentang itu (corona) pada awal mereka memeriksa saya."


Adina yang merupakan istri Garbuz mengatakan bahwa suaminya dikira punya pneumonia, tapi kondisinya bertambah buruk sebelum akhirnya dilarikan ke rumah sakit dan kemudian koma. Padahal ia diklaim tak punya penyakit bawaan sebelumnya.

"Orang yang sehat, bersemangat, begitu mendadak sakit sangat cepat. Pada saat ini kita memang sudah tidak terkejut dengan itu. Tapi pada saat itu mengagetkan," papar Adina.

"Setelah saya masuk ruang gawat darurat, saya tidak ingat apapun sampai saya terbangun dari koma," sahut Garbuz. Kata pertama yang ia ucapkan adalah 'i love you' pada sang istri.

Kini, keadaan ayah dari empat orang anak tersebut sudah sahat. Meski memerlukan waktu cukup lama untuk penyembuhan.

Kabar baik tersebut rupanya diumukan sendiri oleh Gubernur New York, Andrew Cuomo. "Patient Zero di New Rochelle yang sudah sakit dalam waktu begitu lama sudah kembali ke rumah," kata Cuomo dalam salah satu konferensi pers.

Sementara itu, saat ini patient zero telah menjadi topik pembahasan di sejumlah negara di dunia. Pasalnya, untuk melacak penyebaran awal penyakit sekaligus sebagai pelajaran untuk mencegah pandemi, pemerintah giat mencari para pasien pertama yang menyebabkan wabah di suatu daerah/wilayah.

Akan tetapi sampai saat ini, siapa penderita pertama COVID-19 sebelum menyebar ke berbagai negara belum terdeteksi. Beberapa pihak meyakini pasien tersebut bermukim di Wuhan, Tiongkok, yang merupakan tempat pertama COVID-19 mewabah.

(wk/nidy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait