Virus Corona Timbulkan Penyakit Langka Pada Anak-anak, WHO Akan Selidiki
Dunia

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) akan mempelajari kemungkinan keterkaitan antara infeksi virus corona (COVID-19) yang menyebabkan gejala serupa dengan sindrom Kawasaki yang tengah menginfeksi anak-anak di sejumlah negara di dunia.

WowKeren - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) saat ini tengah mempelajari kemungkinan keterkaitan antara infeksi virus corona (COVID-19) yang menyebabkan gejala serupa dengan sindrom Kawasaki. Sekedar informasi, sindrom Kawasaki atau sindrom getah bening adalah adalah penyakit langka yang umumnya menyerang anak-anak dan dapat menyebabkan kematian.

"Laporan awal menduga bahwa sindrom ini (sindrom serupa Kawasaki) mungkin berhubungan dengan COVID-19," ujar Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam konferensi pers virtual, Jumat (15/5).

Sindrom Kawasaki mengakibatkan inflamasi atau peradangan pada dinding arteri dan bisa membatasi aliran darah ke jantung. Gejalanya demam selama lebih dari 5 hari, jaringan leher bengkak, bibir pecah, kaki dan tangan bengkak juga kemerahan pada mata.

Tedros mengatakan WHO telah mengembangkan definisi awal sindrom tersebut dengan sebutan "Sindrom Peradangan Multisistem pada Anak-anak". Ia juga meminta tenaga medis untuk waspada dan memahami sindrom ini dengan lebih baik.


Namun, Tedros mengingatkan penting untuk mempelajari sindrom tersebut dengan hati-hati. Hal itu dilakukan untuk memahami penyebab dan mencari cara penanganannya.

Kepala Teknis Tim Tanggap Corona WHO Maria Van Kerkhove menegaskan keterkaitan antara sindrom tersebut dengan virus corona masih belum jelas. Pasalnya, beberapa anak yang menunjukkan gejala sindrom tersebut negatif COVID-19. "Kami ingin seluruh negara waspada akan hal ini," ujarnya.

Direktur Kedaruratan WHO Michael Ryan menilai kalaupun sindrom tersebut berhubungan dengan COVID-19, penyebabnya bisa saja bukan virus corona baru.

Sebelumnya, gejala langka tersebut dialami oleh anak-anak di London, Inggris. Pediatric Intensive Care Society (PICS) Inggris menyatakan sejumlah kasus pada anak-anak memiliki sakit kritis dengan sindrom langka yang dikaitkan dengan virus corona.

Kemudian belum lama ini, Gubernur New York juga melaporkan tiga orang anak meninggal dengan gejala sindrom langka itu dan tengah menginvestasi 100 anak lainnya. Selain itu, seorang dokter di Prancis juga, menyatakan seorang bocah berusia 9 tahun yang dinyatakan positif COVID-19 meninggal oleh penyakit tersebut pada Jumat (15/5).

(wk/nidy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru