Menko Airlangga Hartarto angkat berbicara mengenai rencana pemerintah dalam menerapkan konsep new normal, singgung siap hentikan jika ada gelombang kedua COVID-19.
- Ruth Meliana
- Kamis, 28 Mei 2020 - 15:41 WIB
WowKeren - Pemerintah Indonesia tengah bersiap dalam menerapkan new normal atau tatanan hidup normal baru di tengah pandemi virus corona (COVID-19). Rencana pemerintah tersebut langsung mendapatkan sorotan dari berbagai pihak. Terlebih, kasus virus corona di Indonesia masih belum aman.
Menteri Koordinator bidang Perekonomian (Menko) Airlangga Hartarto lantas menjelaskan lebih lanjut mengenai rencana pemerintah dalam penerapan tatanan hidup normal baru. Ia mengatakan jika new normal hanya akan diterapkan di daerah yang penyebaran COVID-19 dipastikan sudah melandai.
Meski terus dikritik sebagai kebijakan yang rawan dan mengancam nyawa, Airlangga tetap meyakini keputusan pemerintah. Bahkan, ia mengatakan jika pemerintah akan langsung menghentikan new normal jika sampai ada gelombang kedua pandemi virus corona.
”Kalau terjadi secondary wave (gelombang kedua) maka kegiatan (new normal) akan dihentikan kembali,” kata Airlangga setelah rapat kabinet terbatas lewat video conference, Rabu (27/5). “Dan kegiatan pun akan terganggu kembali.”
”Bila yang terjadi serangan kedua dan ada keadaan luar biasa, ini yang tidak kami harapkan,” sambungnya. “Tentu akan ada protokol tersendiri utuk menghadapi keadaan luar biasa.”
Selain itu, Airlangga juga menjelaskan kesiapan pemerintah. Saat ini, pemerintah memang telah mengerahkan aparat Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) untuk membantu penanganan COVID-19 di lapangan.
Aparat keamanan dinilai dapat menjaga kedisiplinan masyarakat terutama di tempat-tempat publik yang penuh dengan keramaian. Cara ini dinilai dapat mencegah gelombang kedua corona. “Sehingga di tempat tersebut masyarakat bisa menjaga disiplin sehingga tidak terjadi secondary wave,” terang Airlangga.
Airlangga lantas menjelaskan efek gelombang kedua penyebaran corona terhadap situasi perekonomian. Menurutnya, gelombang kedua COVID-19 bukanlah hal yang diharapkan lantaran akan membuat pemulihan ekonomi menjadi lebih sulit dengan kurva naik turun membentuk W shape.
Sebelumnya, konsep hidup new normal sendiri dinilai Presiden Joko Widodo dapat menjadi kunci dan solusi kebangkitan masyarakat dalam melawan virus corona yang masih belum ditemukan vaksinnya. Diharapkan, masyarakat dapat tetap kembali beraktivitas lagi dengan menerapkan protokol kesehatan selama new normal.
(wk/lian)
