Angka Tes COVID-19 Rendah, Pemerintah Minta RI Tak Dibandingkan dengan Negara Lain
Getty Images/Ulet Ifansasti
Nasional

Berdasarkan data dari Worldometers, Indonesia berada di peringkat 162 dengan jumlah tes sebanyak 1.752 per satu juta populasi penduduk jauh dari Malaysia maupun Korea Selatan.

WowKeren - Angka tes COVID-19 per 1 juta penduduk di Indonesia disebut-sebut masih rendah jika dibandingkan dengan Malaysia maupun Korea Selatan. Pemerintah menegaskan jika kondisi di Indonesia tidak bisa disamakan dengan negara-negara tersebut.

Berdasarkan rilis terbaru Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, jumlah spesimen yang selesai diperiksa sampai saat ini sebanyak 478.953 unit. Mengacu pada data Worldometers, Indonesia memang memiliki rasio tes yang rendah per 1 juta populasi penduduk.

Indonesia berada di peringkat 162 dengan jumlah tes sebanyak 1.752 per satu juta penduduk. Jumlah ini tentu jauh dari Malaysia maupun Korea Selatan dengan angka tes sebanyak 19.118 dan 21.353.

Juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19 Achmad Yurianto mengakui jika jumlah tersebut memang masih rendah. Namun ia menegaskan jika kondisi pandemi COVID-19 tidak bisa disamaratakan antar satu daerah dengan lainnya.


"Dari jumlah spesimen yang kita update, kita bisa melihat bahwa kalau dihitung jumlah orang yang dites, kalau kita hitung seluruh angka nasional per 1 juta penduduk masih sedikit nilainya," kata Yuri, Jumat (12/6). "Tapi kita pahami bersama bahwa setiap daerah memiliki ancaman epidemiologi berbeda."

Indonesia merupakan negara kepulauan nusantara yang mana keadaan geografis ini tidak bisa disamakan dengan negara lain yang wilayahnya didominasi oleh daratan.

"Tidak mungkin kita bandingkan secara langsung negara kita yang luas dan kepulauan serta kepadatan dan sebaran yang tak merata, dengan negara yang berupa satu daratan dengan penduduk relatif sedikit," katanya.

Tak hanya geografis yang membentang dari Sabang sampai Merauke, kondisi demografi atau persebaran penduduk di Indonesia juga tidak rata antara pulau satu dengan lainnya. Ancaman pandemi di masing-masing daerah pun juga berbeda-beda.

"Kita tahu negara kita kepulauan, ini menjadi barier terkait risiko ancaman pandemi," tutur Yuri. "Sehingga tidak memiliki ancaman yang sama dari satu pulau lain dan satu komunitas dengan lainnya."

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait