Pemkot Surabaya memutuskan untuk membuka alamat pasien positif COVID-19 di laman resminya lawancovid-19.surabaya.go.id. Hal ini dilakukan untuk sebagai kelanjutan dari siasat Kampung Tangguh.
- Nidya Putri
- Selasa, 16 Juni 2020 - 09:49 WIB
WowKeren - Surabaya memutuskan untuk menghentikan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Saat ini Kota Pahlawan tersebut tengah dalam masa transisi untuk menyambut normal baru (new normal).
Namun, hingga Senin (15/6), jumlah pasien positif COVID-19 di Surabaya tembus 4.119. Adapun jumlah orang dengan risiko (ODR) 7.176 orang, orang tanpa gejala (OTG) 4.612 orang, orang dengan pemantauan (ODP) 4.124 orang, dan pasien dalam pengawasan (PDP) 3.844 orang.
Yang menarik, sejak Senin (15/6) kemarin, Pemerintah Kota Surabaya telah secara gamblang membuka peta penyebaran pasien terkonfirmasi COVID-19 melalui laman resminya lawancovid-19.surabaya.go.id. Dalam laman tersebut Pemkot menampilkan alamat pasien positif COVID-19 agar warga Surabaya bisa ikut berhati-hati dan mengawasi penyebaran di sekitar tempat tinggalnya.
Selain itu, peta sebaran COVID-19 di Surabaya juga muncul dengan 4 kode warna. Warna merah menunjukkan ada pasien yang terkonfirmasi positif COVID-19, warna hijau muda menunjukkan tidak ada pasien terkonfirmasi pasien positif COVID-19, warna hijau tua menunjukkan bahwa pernah ada pasien konfirmasi COVID-19 namun sudah sembuh atau meninggal, sedangkan warna biru menunjukkan bahwa di wilayah tersebut sudah dilakukan tes swab.
Dibukanya alamat pasien COVID-19 di Surabaya merupakan langkah lanjutan dari pembentukan Kampung Tangguh Semeru Wani Jogo Suroboyo untuk mengawasi dan mencegah penularan COVID-19 di lingkungan masing-masing.
Hingga saat ini, sudah ada 1.339 Kampung Tangguh yang terbentuk di seluruh wilayah di Kota Pahlawan tersebut. Kampung Tangguh ini akan membantu Pemkot Surabaya dalam hal pengawasan dan penanggulangan penyebaran COVID-19 dari level yang paling bawah, yaitu di tingkat RT/RW.
Selain itu, dengan adanya peta sebaran berdasarkan lokasi ini, warga Kota Surabaya bisa lebih awas dengan lingkungan sekitar mereka. Warga bisa ikut menjaga dan mengamankan lingkungan sekitar tempat tinggal mereka agar virus ini tidak semakin menyebar dengan luas.
(wk/nidy)