Pemerintah Imbau Warga Pakai Masker Kain Demi Bantu Kurangi Limbah Medis
Nasional

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyarankan agar masyarakat memakai masker kain di tengah pandemi COVID-19 demi mengurangi limbah plastik.

WowKeren - Masker saat ini telah menjadi salah satu barang yang wajib dimiliki setiap orang selama pandemi virus corona (COVID-19). Namun, kebutuhan dan pemakaian masker yang meningkat secara tajam sejak virus corona melanda di Indonesia ini tentunya telah menciptakan kekhawatiran tersendiri.

Hal ini terkait pemakaian masker medis atau masker sekali pakai. Dirjen Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3 (PSLB3) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Rosa Vivien Ratnawati menjelaskan jika hal tersebut berpotensi meningkatkan jumlah limbah medis.

Vivien lantas menganjurkan agar masyarakat beralih dengan menggunakan masker kain saja untuk mengurangi jumlah limbah medis. Selain itu, ia juga menyarankan agar masyarakat lebih banyak menghabiskan waktu di rumah saja sehingga tidak perlu sering-sering menggunakan masker.

”Untuk mengurangi limbah medis dari APD, kami mengimbau masyarakat untuk mengurangi kegiatan di luar rumah (stay at home),” kata Vivien seperti dilansir dari Republika, Selasa (23/6). “Sehingga tidak perlu sering memakai masker dan sarung tangan.”


Meski demikian, Vivien mengakui jika kebutuhan masyarakat untuk keluar rumah tentunya juga tidak bisa dihindari. Oleh sebab itu, masyarakat diminta memakai masker kain agar bisa selalu dicuci dan digunakan kembali sehingga mengurangi penambahan sampah.

”Selain itu, Vivien juga meminta agar masyarakat tidak perlu menggunakan sarung tangan medis saat keluar. Menurutnya, dengan mencuci tangan dengan air mengalir masih menjadi solusi protokol kesehatan yang baik untuk menghindari penularan virus. Hand sanitizer juga bisa menjadi opsi lain untuk menjaga kebersihan tanpa memakai sarung tangan APD.

Saat ini, pandemi virus corona dilaporkan memang telah membuat jumlah sampah di beberapa kota besar mengalami penurunan yang signifikan. Hal ini terjadi lantaran banyak perkantoran, pusat perbelanjaan dan restoran tutup atau meniadakan aktivitas.

Meski demikian, limbah rumah tangga dilaporkan mengalami peningkatan setelah banyak masyarakat bekerja dari rumah. Bahkan, sampah dari areal perumahan juga banyak ditemukan sejumlah limbah medis dalam bentuk masker dan sarung tangan sekali pakai.

Studi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) telah melaporkan munculnya sampah jenis APD di dua muara sungai Jakarta, yaitu Marunda dan Cilincing. Studi itu mencatat kenaikan 16 persen sampah APD seperti masker pada Maret-April 2020 dari yang sebelumnya nihil di dua titik tersebut pada periode yang pada 2016.

(wk/lian)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru