Permintaan Menurun Drastis, Gojek PHK Ratusan Karyawan Imbas COVID-19
Nasional

Sebagian besar dari karyawan yang di-PHK itu berasal dari divisi GoLife dan GoFood Festival. Pandemi COVID-19 membuat permintaan layanan keduanya menurun signifikan.

WowKeren - Penyedia layanan on-demand Gojek mengumumkan telah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap para karyawannya. Tak tanggung-tanggung, jumlah karyawan yang terimbas kebijakan ini ada sebanyak 430 pegawai.

Sebagian besar dari karyawan yang di-PHK itu berasal dari divisi GoLife dan GoFood Festival. Adapun kebijakan ini diambil sebagai dampak dari pandemi COVID-19.

Pandemi COVID-19 mengharuskan masyarakat untuk menjaga jarak mereka guna mencegah penularan virus. Yang mana, hal ini tidak mendukung untuk layanan bisnis GoLife dan GoFood Festival. Pasalnya, kedua bisnis ini membutuhkan interaksi masyarakat dari jarak dekat.

Sehingga hal ini pun berbuntut pada semakin menurunnya permintaan di kedua layanan tersebut selama beberapa bulan terakhir. Tak hanya melakukan PHK karyawan, Gojek juga akan menutup layanan GoLife secara menyeluruh pada 27 Juli mendatang.


Co-CEO Gojek Kevin Aluwi menyampaikan permohonan maaf atas nama perusahaan karena terpaksa mengambil keputusan yang berat itu. Gojek menegaskan jika PHK terhadap 430 karyawan adalah satu-satunya keputusan pengurangan karyawan di tengah pandemi.

"Kepada kalian yang harus meninggalkan Gojek, tolong diketahui bahwa ini merupakan kesalahan kami berdua," kata dia melalui pernyataan resmi, Selasa (23/6). "Saya dan Andre, bukan kalian. Kami memohon maaf kali ini telah mengecewakan kalian."

Meski demikian, ratusan karyawan tersebut tidak akan di-PHK begitu saja. Mereka akan mendapatkan sejumlah benefit. Salah satu di antaranya adalah pesangon yang besarnya minimal gaji sebulan dan pendapatan empat pekan setiap tahun lamanya bekerja. Selain itu, Gojek juga memiliki program outplacement untuk membantu para korban PHK tersebut untuk mencari pekerjaan baru.

Sementara itu, CEO Gojek Andre Soelistyo menegaskan jika berbagai upaya telah dilakukan Gojek untuk mengoptimalkan bisnis. Ia pun mengakui jika Gojek tidak membuat antisipasi terhadap kemungkinan penurunan permintaan yang signifikan menyusul adanya pandemi COVID-19.

"Namun kami sangat naif karena berpikir bahwa pertumbuhan akan terus terjadi," tutur Andre. "Kami tidak cukup mengantisipasi adanya penurunan yang tidak dapat dihindari seperti pandemi, dan sekarang kami membayar untuk itu."

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru