Ini Empat Kebijakan 'Sakral' Anies Selama PSBB Transisi Fase Dua
Getty Images
Nasional

Berikut merupakan empat kebijakan penting Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan selama menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Transisi fase dua ini.

WowKeren - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah memutuskan untuk memperpanjang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Transisi. Gubernur DKI Anies Baswedan mengatakan jika PSBB Transisi akan diperpanjang hingga 14 hari kedepan.

Keputusan ini terpaksa diambil setelah terjadi lonjakan kasus virus corona (COVID-19) di ibu kota yang masih tinggi. Anies mengatakan perpanjangan ini sebagai bentuk evaluasi pemerintah. “PSBB (transisi) di Jakarta diperpanjang 14 hari ke depan dan akan evaluasi lagi sesudah kita dapat perkembangan terbaru," kata Anies dalam jumpa pers di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Rabu (1/7).

Dalam PSBB Transisi fase dua ini, Anies telah menyiapkan sejumlah kebijakan yang dinilai sanggup menekan penyebaran virus corona. Berikut merupakan 4 kebijakan Anies dalam menangani pandemi virus corona di PSBB Transisi fase dua:

1. Perketat Pasar dan KRL

Anies menyebutkan jika pihaknya akan melakukan pengawasan dengan ketat di pasar tradisional dan kereta rel listrik Commuter Line (KRL). Menurutnya, selama ini kedua area tersebut kerap menjadi pusat penyebaran virus corona dan menciptakan klaster baru.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) ini berkaca pada awal PSBB Transisi fase pertama. Saat itu, sejumlah pasar di DKI ditemukan banyak klaster COVID-19. Akibanya, pemprov terpaksa harus menutup sementara sejumlah pasar tersebut.

Belajar dari kejadian itu, Anies kini akan akan mengerahkan petugas Satpol PP, ASN, dan personel TNI-Polri untuk menjaga secara ketat keramaian di pasar. Menurut Anies, ada sekitar 300 pasar di Jakarta yang akan diawasi secara ketat.

”Pasar yang dikelola Pemprov lewat PD Pasar Jaya adalah 155, dan ada 150 pasar yang sifatnya berbasis komunitas,” jelas Anies. “Bukan dikelola Pasar Jaya tapi beroperasi di kawasan masyarakat. Jadi, total ada 300-an pasar, 300 pasar ini akan diawasi ketat.”

Selain itu, Anies juga akan meniadakan sistem ganjil genap toko sebagai upaya pembatasan operasional pasar. Pasalnya, sistem tersebut dinilai tidak efektif selama penerapan PSBB Transisi pertama.

Sebagai gantinya, Anies akan mengendalikan jumlah orang yang masuk ke pasar. “Jadi jumlah orang masuk pasar tidak boleh lebih dari 50 persen kapasitas pasar,” tutur Anies.

Sedangkan untuk KRL, Anies juga akan melakukan pengawasan ketat. Ia menjelaskan jika jajaran TNI, Polri, petugas Pemprov DKI akan bekerja sama dengan pihak PT KCI selaku operator KRL Commuter Line untuk bisa memantau pengaturan di KRL.

”Jadi dua ini selama 14 hari ke depan akan jadi fokus pengendalian,” kata Anies. “Tempat-tempat lain relatif terkendali, baik pengelola maupun pengunjungnya.”


2. Sekolah Belum Dibuka

Aktivitas belajar mengajar masih tidak akan dibuka oleh Anies dalam PSBB Transisi fase dua ini. Ia beralasan masih terus memantau perkembangan kasus virus corona di Jakarta.

Anies menegaskan jika anak-anak merupakan kelompok yang paling berisiko terpapar dan menjadi pembawa virus corona. Oleh sebab itu, kegiatan belajar mengajar masih akan tetap dilakukan secara jarak jauh, meski tahun ajaran baru 2020/2021 dimulai pada 13 Juli mendatang. Hal ini demi keamanan pelajar.

3. Jaga Jarak Saat Unjuk Rasa

Saat PSBB Transisi pertama, banyak aksi unjuk rasa yang terjadi di Jakarta. Diantaranya adalah demonstrasi penolakan RUU HIP yang dilakukan massa di depan Gedung DPR/MPR hingga unjuk rasa sejumlah orang tua murid yang menolak aturan usia dalam penerimaan peserta didik baru (PPDB) jalur zonasi.

Anies menyebutkan dari hasil pantauan yang dilakukan pemprov, masih banyak peserta demo yang tidak mematuhi protokol kesehatan pencegahan COVID-19. Salah satunya adalah tidak menjaga jarak (physical distancing).

”Untuk kegiatan unjuk rasa dan lain-lain, ini harus dipastikan bahwa harus mengikuti protokol soal jaga jarak, karena risikonya besar,” pesan Anies. “Jangan sampai kegiatan-kegiatan yang sifatnya mau menyampaikan aspirasi tapi ada risiko kesehatan.”

Karena itu dalam PSBB fase kedua, Pemprov DKI bakal berkoordinasi dengan pihak terkait ihwal aturan jaga jarak dalam kegiatan unjuk rasa. Ia tak ingin kegiatan tersebut malah menimbulkan klaster baru penyebaran virus corona.

4. Kawasan Pesepeda

Anies juga akaN mengambil langkah dan mengawasi ketat car free day (CFD) yang sempat kembali dibuka di kawasan Sudirman-Thamrin pada 21 Juni lalu. Perlunya mengawasi aktivitas ini dikarenakan warga yang merayakan CFD minggu lalu banyak melanggar aturan dengan berkerumun.

Pemprov DKI juga minggu kemarin telah kembali meniadakan CFD di kawasan Sudirman-Thamrin. Sebagai gantinya, Pemprov DKI telah menyediakan 32 kawasan pesepeda di lima wilayah Jakarta demi menghindari kerumunan.

Oleh karena itu, 32 lokasi ini disebut sebagai lokasi baru CFD selama masa transisi ke era new normal. Anies memastikan lokasi-lokasi ini bukan arena CFD tapi kawasan pesepeda. “Kita lakukan penyebaran di 32 lokasi dan namanya bukan CFD, namanya adalah kawasan pesepeda,” pungkasnya.

(wk/lian)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait