KLHK Buka Suara Soal Tudingan Kabut Asap Karhutla RI Sampai ke Thailand
Nasional

Membantah tudingan media Thailand soal kiriman kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) dari Indonesia, KLHK menegaskan situasi saat ini terkendali.

WowKeren - Beberapa waktu lalu media Thailand sempat menyoroti perihal kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) dari Indonesia yang menyebar sampai ke empat provinsi di bagian selatan negara tersebut. Namun berita ini dibantah oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Dalam tudingannya, media Thailand menyatakan ada 19 titik panas alias hotspot yang terdeteksi pada Minggu (5/7). Media Thailand pun menuding hal ini berimbas terhadap 4 provinsi di bagian selatan negara tersebut.

Namun Sekretariat Jenderal KLHK menyatakan pihaknya hanya mendeteksi 4 titik panas pada tanggal tersebut. Tiga titik tersebar di Sumatera Utara dan 1 titik di Sumatera Barat, dengan masing-masing tingkat kepercayaan mencapai 80-100 persen.

KLHK Buka Suara Soal Tudingan Kabut Asap Karhutla RI Sampai ke Thailand

Dari Lampiran Klarifikasi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK)


Selain itu, tudingan tersebut juga dibantah lantaran citra sebaran asapnya tak mengarah ke Thailand. Menurut KLHK arah angin pada hari Minggu (5/7) bertiup dari Timur-Tenggara ke Barat-Barat Laut.

"Pada data citra sebaran asap di wilayah Indonesia tertanggal 5 Juli 2020 pukul 16:00 tidak terdeteksi asap di wilayah Indonesia," jelas Kepala Biro Hubungan Masyarakat KLHK, Nunu Anugrah, pada Kamis (9/7). "Dan arah angin di Indonesia pada umum bertiup dari Timur-Tenggara ke Barat-Barat Laut, juga tidak terdeteksi adanya Transboundary Haze."

Sebagai informasi, transboundary haze pollution adalah polusi udara lintas batas, yang berarti polusi berasal dari suatu daerah di yurisdiksi negara tertentu berpindah sampai ke wilayah di yurisdiksi negara lain. Dalam konteks ini berarti polusi udara dari Indonesia berpindah ke negara lain termasuk Thailand.

Namun KLHK menegaskan tak ada transboundary haze berdasarkan analisis citra satelit tertanggal 5 Juli 2019 dan 5 Juli 2020. Bahkan analisis ini dilakukan terhadap citra satelit pada tanggal 5 Juli 2019 dan 5 Juli 2020, yang diperiksa setiap satu jam sekali mulai pukul 07.00 hingga pukul 16.00 WIB.

Atas dasar analisis itulah, KLHK menegaskan klaim media Thailand soal adanya kebakaran di Pulau Sumatera maupun tentang kabut asap yang menyebar sampai ke bagian selatan Thailand pada Minggu (5/7) sangat tidak berdasar. KLHK juga menegaskan bahwa saat ini pemerintah Indonesia terus serius bekerja untuk mengendalikan karhutla.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru