Ketar-Ketir RI Bisa Masuk Jurang Resesi, Angka Kriminalitas Diprediksi Bakal Merajalela
Getty Images
Nasional

Resesi akan berdampak pada semakin berkurangnya lapangan pekerjaan. Yang mana hal ini akan berdampak pada menurunnya pendapatan masyarakat dan pengangguran meningkat.

WowKeren - Negara-negara di dunia tengah berjibaku menangani pandemi COVID-19 yang telah memberikan dampak yang cukup signifikan di berbagai sektor. Pandemi menyebabkan perekonomian kian terpuruk, tak terkecuali yang dialami oleh Indonesia.

Bahkan negara tetangga Indonesia, Singapura, telah menyatakan mengalami resesi akibat kontraksi ekonomi yang cukup dalam. Dampak buruk pun bisa saja melanda Indonesia jika sampai masuk ke jurang resesi.

Risiko resesi bisa saja terjadi jika kondisi perekonomian tak kunjung membaik, yakni jika pertumbuhan ekonomi negatif pada kuartal II dan III. Salah satu dampak yang harus diwaspadai ketika resesi terjadi adalah meningkatnya angka kriminalitas.

"Kalau seandainya (ancaman resesi) tidak diselesaikan dalam waktu cepat," kata Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Yusuf Rendy Manilet dilansir Detik, Rabu (15/7). "Misalnya masalah kriminalitas yang meningkat itu bukan tidak mungkin juga bisa terjadi dengan adanya resesi."


Resesi akan berdampak pada semakin berkurangnya lapangan pekerjaan. Yang mana hal ini akan berdampak pada menurunnya pendapatan masyarakat. Jika kondisinya sudah seperti ini maka bukan tidak mungkin angka kriminalitas akan meningkat seiring dengan bertambahnya kemiskinan di Indonesia.

"Jadi dampak buruknya ada potensi penambahan jumlah pengangguran," kata dia melanjutkan. "Kemudian meningkatnya angka kemiskinan dan ada dampak-dampak yang sebenarnya terlihat dampak sosial non ekonomi."

Hal serupa juga dikemukakan oleh Direktur Eksekutif Institute Development of Economic and Finance (Indef) Tauhid Ahmad. Menurutnya, resesi ekonomi akan menyebabkan jumlah masyarakat miskin mengalami lonjakan.

"Yang jelas adalah kemiskinan akan meningkat cukup tajam. Nah ini kan agak berat," ungkap Tauhid. "Kemiskinan ini kan ditandai oleh orang yang pendapatannya turun banyak itu mulai terjadi lebih lama dari biasanya."

Sebelumnya, Singapura melaporkan negaranya telah memasuki jurang resesi. Hal itu telah dikonfrmasi oleh data yang ditunjukkan oleh Kementerian Perdagangan dan Industri (MTI) Singapura, Selasa (13/7). Pada kuartal kedua, ekonomi Singapura mengalami kontraksi sebesar 41,2 persen.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait