Dinkes Ungkap Alasan DKI Jakarta Pecah Rekor 441 Kasus Corona Dalam Sehari
Reuters
Nasional

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI melaporkan 441 kasus positif COVID-19 baru pada Selasa (21/7) hari ini. Sebelumnya, rekor kasus harian tertinggi DKI terjadi pada 12 Juli 2020 lalu dengan 404 kasus baru.

WowKeren - Pemerintah Indonesia melaporkan 1.655 kasus positif COVID-19 baru pada Selasa (21/7) hari ini. Berdasarkan sebarannya, provinsi DKI Jakarta menjadi penyumbang tertinggi kasus baru pada hari ini.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI melaporkan 441 kasus positif baru pada hari ini. Adapun angka tersebut juga memecahkan rekor kasus COVID-19 harian di Ibu Kota. Sebelumnya, rekor kasus harian tertinggi DKI terjadi pada 12 Juli 2020 lalu dengan 404 pasien positif.

Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan Dinkes DKI, Ani Ruspitawati, lantas menyatakan bahwa rekor kasus COVID-19 harian ini tidak lepas dari program Active Case Finding (ACF). Program ACF ini disebut telah diterapkan oleh Pemprov DKI sejak pertengahan Mei 2020 lalu.

"Sejalan dengan SK Kepala Dinas Kesehatan yang menginstruksikan jajaran puskesmas untuk ACF, selain terus melakukan contact tracing," terang Ani dalam keterangan tertulisnya pada Selasa (21/7). "ACF dilakukan di pasar, pemukiman rawan, atau tempat umum lainnya yang diperkirakan terdapat penularan kasus berdasarkan perhitungan epidemiologi."


Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta telah menerbitkan Surat Edaran Kepala Dinas Kesehatan Nomor 94/SE/2020 tentang Active Case Finding COVID-19. Adapun surat edaran yang diteken pada 4 Juni 2020 tersebut ditujukan kepada seluruh kepala puskesmas kecamatan dan kepala suku dinas kesehatan kota/kabupaten provinsi DKI Jakarta.

Sementara itu, Ani juga menjelaskan bahwa jumlah kasus baru terbagi merata di wilayah DKI berdasarkan domisili pasien. Rinciannya adalah 50 kasus di Jakarta Pusat, 45 kasus di Jakarta Utara, 73 kasus di Jakarta Barat, 49 kasus di Jakarta Selatan, 46 kasus di Jakarta Timur, dan sebanyak 178 kasus masih dalam proses identifikasi domisili.

Pelaporan kasus baru tersebut juga bersumber dari banyak tempat. Ada 261 kasus atau 59 persen yang dilaporkan bersumber dari rumah sakit, lalu sebanyak 167 kasus (38 persen) bersumber dari Puskesmas atau komunitas. Kemudian sebanyak 11 kasus atau 2,5 persen dilaporkan dari Wisma Atlet, dan dua kasus atau 0,5 persen dilaporkan dari perkantoran.

"Data kasus yang dilaporkan hari ini semuanya dilaporkan oleh laboratorium sesuai tanggal pelaporan 20 dan 21 Juli," pungkas Ani. " Artinya, tidak ada data rapelan pada kasus yang dilaporkan hari ini."

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait