Ancaman Resesi Hantui RI, BI Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Membaik di Kuartal III
Nasional

Kepala Departemen Kebijakan Makroprudensial BI Juda Agung memproyeksikan jika pertumbuhan ekonomi di Indonesia akan membaik di kuartal ketiga tahun ini.

WowKeren - Ancaman resesi tengah mengintai negara-negara di dunia. Hal itu lantaran kondisi perekonomian di banyak negara kian terpuruk akibat pandemi COVID-19.

Bahkan Indonesia pun juga tak lepas dari ancaman ini. Terlebih lagi perekonomian RI juga semakin terpuruk selama beberapa bulan terakhir sejak pandemi COVID-19 menyerang.

Kendati demikian, Bank Indonesia menilai jika pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal III tahun ini akan membaik. Kepala Departemen Kebijakan Makroprudensial BI Juda Agung mengatakan jika permintaan kredit UMKM sudah menggeliat.

"Hal itu ditunjukkan oleh mulai menggeliatnya permintaan kredit UMKM," kata Juda dilansir CNN Indonesia, Sabtu (25/7). "Dan membaiknya data-data pajak korporasi untuk beberapa sektor tertentu."


Selain itu, Juda optimis jika kondisi perbankan di dalam negeri akan semakin membaik dengan masih tingginya likuiditas perbankan. Adanya program penjaminan pemerintah, dukungan kredit modal kerja, hingga meningkatnya permintaan kredit dikatakan Juda juga akan mampu memperbaiki kinerja perbankan.

Sebelumnya, Juda menengarai risiko resesi mengintai perekonomian Indonesia. Hal itu didasarkan pada proyeksi sementara yang menyebut jika pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mundur ke arah negatif pada kuartal II dan III.

"Forecast-forecast (proyeksi) dari berbagai lembaga bahwa kuartal II ini pertumbuhan ekonomi akan negatif," kata Juda dalam sebuah diskusi virtual, Kamis (23/7). "Pertumbuhan di kuartal III kami perkirakan dari BI ada kemungkinan masih negatif."

Sementara itu, pertumbuhan ekonomi RI yang negatif juga sempat diprediksi oleh Gubernur BI Perry Warjiyo sendiri. Sebab pandemi COVID-19 menyebabkan penurunan pada kegiatan ekonomi. "Perkiraan kami dengan berbagai data yang ada memang menunjukkan kontraksi ekonomi berkisar 4 persen," kata Perry beberapa waktu lalu.

Sejauh ini, sudah ada enam negara maju yang telah masuk ke jurang resesi akibat kondisi perekonomian yang terpuruk imbas pandemi COVID-19. Selain Singapura dan Korea Selatan, Jepang dan Jerman telah lebih dulu mengalami resesi. Kemudian ada Prancis dan juga Italia.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait