Diduga Kuat Bunuh Diri, Autopsi Jenazah Editor Metro TV Ungkap Fakta Mengejutkan Ini
Nasional

Polda Metro Jaya menduga kuat editor Metro TV, Yodi Prabowo bunuh diri. Selain itu, hasil autopsi dan keterangan saksi mengungkap fakta mengejutkan lain soal kematian Yodi.

WowKeren - Kembali fakta baru terungkap terkait meninggalnya editor Metro TV, Yodi Prabowo beberapa pekan lalu. Kali ini yang terungkap adalah perihal kandungan obat-obatan yang dideteksi di tubuh Yodi usai jenazahnya diautopsi di Rumah Sakit Polri.

Dokter Ahli Forensik RS Polri, Arif Wahyono, mengungkap bahwa urine Yodi Prabowo ternyata positif amfetamina. Amfetamina merupakan narkoba golongan I yang dapat memengaruhi otak serta sistem saraf sehingga penggunanya dapat bersikap hiperaktif.

"Skrining narkoba di urine (Yodi Prabowo) ada amfetamin positif," ujar Arif dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jakarta, Sabtu (25/7). Sebagai informasi pula, amfetamin, berdasarkan KBBI, merupakan jenis obat yang merangsang sistem saraf pusat yang bisa digunakan untuk mengobati depresi dan penekan nafsu makan.

Penggunaan amfetamina sejatinya tak dilarang asal dalam pemantauan dan sesuai dosis dokter. Lebih lanjut, polisi pun menduga konsumsi amfetamina ini yang menyebabkan Yodi memiliki keberanian untuk mengakhiri nyawanya sendiri.


"Apa efeknya? Yaitu meningkatnya keberanian luar biasa yang enggak pernah terpikir," ujar Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat, dilansir dari Kumparan. "Jangan bandingkan orang normal sama yang lagi enggak (konsumsi). Maka yang harus diukur gimana pengaruh amfetamina bikin berani yang enggak mungkin orang normal berani."

Sebagai informasi, Polda Metro Jaya sudah mengumumkan bahwa Yodi Prabowo diduga kuat sengaja menghabisi nyawanya sendiri alih-alih dibunuh seperti dugaan semula. Kesimpulan ini muncul usai polisi mengidentifikasi adanya luka tusukan dangkal serta Yodi yang kedapatan membeli sendiri pisau di salah satu ritel perkakas rumah tangga pada hari kejadian.

Tak hanya itu, polisi pun mengidentifikasi adanya kejanggalan dalam tingkah laku Yodi sebelum melakukan aksi bunuh diri. Dikutip dari keterangan sejumlah saksi, Yodi ternyata sempat berhalusinasi soal keberadaan makhluk halus.

"Ada semacam halusinasi, dia merasa ada mahluk halus dan ini sebagainya. Tapi itu merupakan pendukung dari keterangan saksi yang ditanyai," tutur Tubagus, dikutip dari Media Indonesia.

Sedangkan bila dikaitkan dengan konsumsi amfetamina oleh Yodi, maka gejala halusinasi ini kerap dialami sebagai efek samping pemakaian obat. Dikutip dari Alodokter, pemakai amfetamina bisa mengalami efek samping yang parah seperti delusi dan halusinasi.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait