Destinasi RI Disebut Bisa Lumpuh Jika Pariwisata Bali Tak Kunjung Pulih
Nasional

Suharso menyebut jika Bali memiliki keunggulan tersendiri dalam memulihkan diri selama pandemi COVID-19 dengan adanya infrastruktur hingga kearifan lokal masyarakatnya.

WowKeren - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Suharso Monoarfa menyatakan pentingnya pariwisata bali untuk segera pulih. Sebab hal itu akan mempengaruhi kondisi pariwisata di Indonesia.

"Kepulihan Bali menjadi penting untuk pariwisata nasional dan regional," kata Suharso di Jakarta, seperti dilansir dari Antara, Senin (27/7). Sebab, pariwisata menjadi salah satu sektor yang memainkan peranan penting untuk mendongkrak kembali perekonomian di tengah pandemi.

Seperti diketahui, Bali telah menyumbang sekitar 50 persen untuk sektor pariwisata Tanah Air. Tak ayal jika pariwisata Bali sangat penting bagi Indonesia.

Lebih jauh, Suharso menyebut jika Bali memiliki keunggulan tersendiri dalam memulihkan diri selama pandemi COVID-19. Menurutnya, Bali telah didukung oleh adanya infrastruktur hingga kearifan lokal masyarakatnya di antaranya sistem keamanan adat atau Pecalang. Pecalang ini berperan aktif dalam membantu pengawasan untuk menekan penyebaran COVID-19.


Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Bali menyatakan akan membuka kembali kegiatan pariwisata di Pulau Dewata pada 31 Juli mendatang. Namun hanya terbatas untuk wisatawan domestik.

Kendati demikian, bisnis perhotelan diprediksi tidak akan langsung pulih dalam waktu cepat. Wakil Ketua Umum DPP (Indonesia Hotel General Manager Indonesia) IHGMA I Made Ramia Adnyana memproyeksikan pertumbuhan sektor ini sekitar 10-15 persen dalam waktu 1-2 bulan ke depan.

Sebagai primadona wisata di Indonesia, Balu juga tak lepas dari pukulan COVID-19. Akibat pandemi ini, perekonomian Bali tertekan hingga mencapai di bawah nol pada kuartal I tahun ini. Kunjungan pariwisata mengalami kontraksi atau minus 82,8 persen.

Yang mana hal itu akan sangat berdampak pada devisa negara. "Kunjungan wisatawan ke Indonesia tahun 2020 diprediksi turun 12-16 juta, tentu akan kehilangan devisa sekitar 15-16 miliar dolar," lanjut Suharso.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru