Presiden Bolsonaro Klaim Tak Akan Paksa Warga Brasil Disuntik Vaksin COVID-19
Getty Images
Dunia

Pernyataan Bolsonaro itu muncul setelah pemerintah mengalokasikan jutaan dolar untuk pembelian dan produksi vaksin saat Brasil menjadi negara dengan kasus COVID-19 tertinggi kedua di dunia.

WowKeren - Presiden Brasil, Jair Bolsonaro, yang secara konsisten meremehkan tingkat keparahan wabah COVID-19, kini mengatakan tidak akan memaksa warganya untuk menerima suntikan vaksin jika vaksin tersebut telah dikembangkan.

Pernyataan Bolsonaro itu muncul setelah pemerintah mengalokasikan jutaan dolar untuk pembelian dan produksi vaksinasi pada masa depan saat Brasil menjadi negara dengan tingkat kasus COVID-19 tertinggi kedua di dunia. "Tidak ada yang bisa memaksa siapa pun untuk menerima suntikan vaksin," kata Bolsonaro, sebagaimana dikutip dari Republika.

Brasil sendiri telah menjadi episentrum penyebaran COVID-19 dalam beberapa bulan terakhir di kawasan Amerika Latin, dengan 3.908.272 kasus yang dikonfirmasi dan 121.381 kematian. Kementerian Kesehatan melaporkan 45.961 kasus baru virus corona dan 553 kematian akibat COVID-19 dalam 24 jam terakhir.

Presiden Bolsonaro yang baru-baru ini pulih dari virus corona, selama ini memang meremehkan bahaya virus tersebut. Sebelumnya, Presiden kontroversial itu kerap menyebut COVID-19 sebagai "flu ringan". Sikapnya itu mengabaikan rekomendasi ilmiah dan menentang upaya karantina oleh para gubernur dan wali kota di Brasil.


Kendati demikian, pemerintahnya mengalokasikan 1,9 miliar real Brasil (sekitar Rp5,1 triliun) pada awal Agustus untuk mendanai pembelian 100 juta dosis kandidat vaksin, yang sedang dikembangkan oleh Universitas Oxford dan AstraZeneca PLC.

Pemerintah Negara Nagian Sao Paulo juga sedang mengerjakan vaksin potensial dengan Sinovac Biotech Tiongkok. Brasil berharap pendistribusian dosis kedua vaksin tersebut bisa dimulai pada awal tahun depan.

Pada Jumat (28/8), Bolsonaro menunjuk seorang dokter hewan, Lauricio Monteiro Cruz, untuk memimpin program vaksinasi Brasil. Cruz, yang bekerja di kementerian untuk pengendalian penyakit parasit leishmaniasis, adalah seorang spesialis dalam pencegahan penyakit pada hewan, menurut riwayat hidupnya seperti yang dimuat di situs kementerian.

Sementara itu, meski sejumlah negara seperti Brasil berusaha mengembangkan vaksin mereka sendiri, namun Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga tengah berupaya mengembangkan program vaksinasi COVID-19 bersama yang diberi nama covax. Sejumlah negara maju menyatakan setuju untuk turut berpartisipasi dalam program ini, kecuali Amerika Serikat yang bersikukuh menolak untuk bergabung.

(wk/luth)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait