Kerap Sepelekan Virus Corona, Donald Trump Ungkap Alasan Mengejutkan
AP Photo/Chris Carlson
Dunia

Pengakuan mengejutkan tersebut disampaikan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kepada jurnalis The Washington Post Bob Woodward untuk buku barunya yang bertajuk 'Rage'.

WowKeren - Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengakui bahwa dirinya sempat menyepelekan bahaya krisis kesehatan di masa awal pandemi virus corona (COVID-19). Padahal, Trump juga telah mengetahui bahwa bukti-bukti menunjukkan hal yang sebaliknya.

"Saya ingin selalu menyepelekannya," tutur Trump dilansir Reuters pada Kamis (10/9). "Saya masih suka menyepelekannya, karena saya tidak ingin membuat panik."

Pengakuan ini disampaikan Trump kepada jurnalis The Washington Post Bob Woodward untuk buku barunya yang bertajuk "Rage". Adapun pengakuan tersebut disampaikan Trump kepada Woodward pada 19 Maret 2020 lalu, setelah ia menyatakan keadaan darurat nasional AS.

Dalam wawancara tersebut, Woodward juga menyampaikan fakta mengejutkan mengenai risiko COVID-19. "Ini bukan hanya untuk orang tua. Kaum muda juga, banyak kaum muda," tutur Woodward.

Trump sendiri telah membela langkahnya dalam menangani pandemi corona ini pada Rabu (9/9). Trump mengaku dirinya tidak ingin banyak ketakutan akan virus coorna.


"Faktanya adalah saya merupakan pemandu sorak negara ini. Saya mencintai negara kita dan saya tidak ingin orang-orang ketakutan," jelas Trump di Gedung Putih. "Kita sudah melakukannya (penanganan pandemi) dengan baik dilihat dari standar apa pun."

Menurut laporan CNN dan The Washington Post, Trump sedianya sudah mengetahui bahaya virus corona sejak Februari 2020 lalu. Dalam wawancaranya dengan Woodward pada 7 Februari 2020, Trump menyebut bahwa virus corona melayang di udara.

"Itu lebih sulit daripada sentuhan. Anda hanya perlu tidak menyentuh sesuatu, kan? Tapi udara, Anda hanya perlu menghirup udara dan begitulah cara penularannya," kata Trump. "Dan itu sangat rumit. Itu sangat rumit. Itu juga lebih mematikan daripada flu yang berat sekalipun."

Sementara itu, buku "Rage" tersebut berisikan mengenai wawancara antara Donald Trump dan Woodward dan rencananya akan dirilis pekan depan, hanya beberapa minggu sebelum Pemilihan Presiden (Pilpres) AS pada 3 November 2020 mendatang. Diketahui, Trump yang akan kembali maju sebagai Capres Partai Republikan ini telah menyepelekan virus corona sejak awal pandemi.

Tercatat, Trump sudah beberapa kali mengeluarkan pernyataan yang menyepelekan potensi pandemi corona, baik melalui cuitannya di Twitter maupun dalam pidatonya. Ia juga berulang kali telah menyampaikan bahwa pemerintahannya sukses mengontrol penyebaran virus.

Sebagai informasi, AS kini menjadi negara dengan jumlah kasus COVID-19 tertinggi di dunia. Dilansir worldometers pada Kamis (10/9), AS mencatat 6.549.475 kasus positif COVID-19, dengan korban jiwa lebih dari 190 ribu orang.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait