RS Rujukan Diprediksi Kolaps 17 September, IDI Akui PSBB Jakarta Bisa Ringankan Beban Nakes
Nasional

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti juga sempat memprediksikan kondisi RS rujukan di Jakarta. Menurutnya, RS rujukan tidak akan sanggup bertahan hingga Desember

WowKeren - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mendukung langkah gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang akan memberlakukan kembali PSBB secara total. Ketua Satuan Tugas Kesiapsiagaan COVID-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Profesor Zubairi Djoerban mengatakan langkah ini bisa setidaknya meringankan beban tenaga kesehatan.

Sebab, pemberlakuan PSBB dinilai mampu mencegah penularan sehingga akan berdampak pada jumlah pasien di rumah sakit. "PSBB ini antisipasi lonjakan kasus, memang tidak menolong total, tapi bisa meringankan beban nakes dan rumah sakit," ujar Zubairi dilansir CNN Indonesia, Kamis (10/9).

Seperti diketahui, fasilitas rumah sakit di Jakarta diperkirakan akan mencapai kapasitas maksimum pada 17 September mendatang. Hal ini bisa terjadi jika pasien terus bertambah sedangkan fasilitas ruang isolasi sudah mencapai batasnya. Yang mana kondisi ini akan membawa pada kolapsnya rumah sakit di Jakarta.

"Saya setuju dengan proyeksi gubernur," kata Zubairi. "Tanggal 17 September akan kolaps, ini amat serius, tanpa PSBB bisa gawat kita."


Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti juga sempat memprediksikan kondisi RS rujukan di Jakarta. Menurutnya, RS rujukan tidak akan sanggup bertahan hingga Desember mendatang, sehingga untuk mencegah hal tersebut dibutuhkan intervensi.

"Kami membuat angka prediksi sampai Desember, kapasitasnya sudah enggak cukup," kata dia melalui konferensi pers, Rabu (9/9). "Sehingga kalau tidak ada intervensi yang lebih kuat nah pasti kami tidak bisa bertahan."

Sementara itu, Pemprov DKI juga mengupayakan jalan lain untuk menangani pandemi ini, Misalnya dengan menambah rumah sakit swasta, meningkatkan jumlah tempat tidur, memastikan ketersediaan dokter dan perawat.

Kendati demikian, cara ini hanya untuk jangka pendeknya saja. "Kalau tidak ada pembatasan ketat kita hanya akan mengulurkan waktu dan dalam kurun satu bulan rumah sakit penuh," ujar Anies.

Berangkat dari kondisi inilah Pemprov akhirnya kembali menerapkan PSBB. Bukan PSBB transisi, melainkan secara total di mana tidak ada pelonggaran kecuali untuk sektor-sektor tertentu.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait