Nakes Berguguran, Menkes Terawan Siapkan Ribuan Dokter Magang Untuk Perangi Corona
Nasional

Banyak tenaga kesehatan berguguran, Menteri Kesehatan menyatakan masih ada ribuan dokter magang yang siap terjun untuk memerangi pandemi virus corona di Tanah Air.

WowKeren - Tenaga kesehatan (nakes) di Indonesia banyak yang berguguran setelah menangani pandemi virus corona di garda depan. Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto lantas menyiapkan solusi terkait ketersediaan tenaga medis untuk menangani pasien virus corona di Tanah Air.

Menkes Terawan mengatakan masih ada 3.500 dokter magang yang siap untuk terjun menangani pasien COVID-19 jika nantinya diperlukan. Selain itu, ia juga mengungkap masih ada 800 tenaga kesehatan tambahan dan 685 relawan jika dibutuhkan.

”Masih ada 3.500 dokter internship (magang), masih ada 800 tenaga nusantara sehat dan di samping itu ada tenaga relawan 685,” ucap Terawan dalam Konferensi Pers melalui YouTube Sekretariat Presiden, Senin (14/9). “Juga tenaga kesehatan lain seperti perawat, dokter umum, yang siap disebarkan, siap untuk membantu bila ada penambahan tenaga yang dibutuhkan.”

Terawan menjelaskan jika 3.500 dokter magang tersebut meliputi dokter umum dan berbagai spesialis. Diantaranya adalah spesialis paru, anastesi, hingga spesialis penyakit dalam.


Sedangkan total relawan ditambah tenaga kesehatan nusantara sehat baik yang magang atau tidak berjumlah 16.286 orang. Mereka semua diklaim Terawan siap ditempatkan di sejumlah bagian dan lokasi di Indonesia. Diantaranya RS Penanganan Corona ataupun laboratorium sarana kesehatan.

Sementara itu, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) melaporkan dokter yang meninggal selama pandemi COVID-19 terus meningkat. Hingga Minggu (13/9), IDI mencatat total ada 115 dokter yang meninggal akibat terinfeksi virus corona. Mereka terdiri dari 60 dokter umum, 53 dokter spesialis, dan dua dokter residen.

Situasi tersebut membuat hampir 300 ribu rakyat Indonesia terancam kehilangan pelayanan dokter. Adib menjelaskan jika rasio dokter spesialis di Indonesia rendah, yakni hanya 0,13 persen per 1.000 penduduk. Berdasarkan perhitungan IDI, Indonesia hanya memiliki 4 dokter untuk melayani 10 ribu penduduk.

”Kematian dokter sebanyak 115 dokter dengan asumsi 1 dokter melayani 2500 maka menggambarkan rakyat Indonesia hampir 300 ribu akan kehilangan pelayanan dari dokter, begitu juga dengan meninggalnya dokter gigi dan perawat,” jelas Ketua Tim Mitigasi Pengurus Besar IDI, dr Adib Khumaidi. “Apalagi dengan meninggalnya dokter spesialis yang saat ini masih dirasakan kurang di Indonesia.”

Selain kematian dokter, meninggalnya para perawat juga ikut disorot. Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) juga mencatat ada 78 perawat meninggal selama masa pandemi virus corona hingga Selasa (15/9).

(wk/lian)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru