Surabaya Catat 3.879 Anak Muda Kena Corona, Ini Rentang Usia Mereka
Nasional

Waspada! Surabaya telah mencatat sebanyak 3.879 anak muda terinfeksi virus corona. Ini rentang usia anak muda yang paling banyak terpapar COVID-19 di Kota Pahlawan.

WowKeren - Kota Surabaya masih menjadi penyumbang kasus virus corona tertinggi di Provinsi Jawa Timur (Jatim). Hingga Kamis (17/9) siang, Surabaya total telah mencatat 13.288 kasus COVID-19.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 11.005 orang dinyatakan sembuh dari virus corona. Sedangkan 999 orang dilaporkan meninggal dunia. Meski kasus COVID-19 masih terus bertambah, namun Surabaya saat ini berstatus zona oranye sejak Minggu (6/9) lalu.

Dinas Kesehatan Kota Surabaya juga melaporkan sebanyak 3.879 kasus virus corona dialami oleh anak muda. Data ini diambil selama sebulan dari Agustus hingga 14 September 2020. Rata-rata, anak muda yang terinfeksi COVID-19 berusia 15 hingga 34 tahun.

Berdasarkan data itu, sebanyak 2.422 kasus virus corona menginfeksi anak muda usia 26 hingga 34 tahun. Jumlah anak usia 15 hingga 34 tahun yang terpapar virus corona di Surabaya mengalami peningkatan signfikan sejak Agustus lalu.


Pada 14 Agustus 2020 lalu, jumlah kasus anak muda berusia 15-34 tahun yang tertular COVID-19 sekitar 2.936 orang. Artinya, dalam sebulan sudah ada penambahan 943 kasus virus corona yang menginfeksi anak muda di Kota Pahlawan.

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya lantas melakukan evaluasi mengenai situasi ini. Hasilnya, faktor mobilitas yang tinggi seperti kebutuhan bekerja di luar rumah menjadi salah satu penyebab banyak anak muda di Surabaya tertular virus corona.

”Saya berharap, semuanya bisa sadar. Boleh saja mereka mencari uang, tapi jangan sampai merugikan orang lain karena terpapar virus,” kata Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini seperti dilansir dari Kumparan, Rabu (16/9). “Kita butuh kesadaran bersama.”

Oleh sebab itu, Risma berharap warga Surabaya untuk sebisa mungkin menahan diri tidak keluar rumah demi menekan laju penyebaran virus corona. Ia mengimbau jika urusan keluar rumah sebaiknya karena hal yang mendesak saja.

Risma juga mengingatkan masyarakat Surabaya untuk tidak nongkrong-nongkrong atau berkerumun. ”Apalagi, jika keluar rumah itu hanya untuk keperluan nongkrong dan kumpul-kumpul tanpa menerapkan physical distancing,” pungkasnya.

(wk/lian)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait