Pakar investasi memprediksi harga emas Antam bisa turun sampai di bawah Rp 1 juta menyusul harga di pasar global yang juga menurun. Di sisi lain ada produk investasi lain yang sedang 'bersinar'.
- Elvariza Opita
- Senin, 28 September 2020 - 10:07 WIB
WowKeren - Selama pandemi COVID-19, investasi emas menjadi yang paling dilirik. Pasalnya ketika berbagai produk investasi lain "tumbang" dihantam wabah Corona, harga emas masih stabil bahkan sempat mengalami kenaikan luar biasa.
Namun beberapa waktu belakangan harga emas cenderung stabil bahkan menurun. Terbukti dari harga emas murni produksi PT Aneka Tambang (Antam) yang pada Senin (28/9) tercatat stabil dibandingkan dengan Minggu (27/9), yakni Rp 1.066.000 per 1 gramnya.
Bahkan Direktur PT TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi memperkirakan harga emas ke depan akan kembali menurun. Emas global, imbuh Ibrahim, kemungkinan besar akan turun ke level USD 1.700 per troy ons.
"Ada kemungkinan dalam bulan-bulan September-Oktober harga emas akan kembali ke 1.700-an (dolar AS per troy ons)," terang Ibrahim, dikutip oleh Kompas pada Minggu (27/9). "Berarti harga logam mulia kemungkinan besar akan di Rp 850 ribuan."
Penurunan harga emas global ini, jelas Ibrahim, dipengaruhi beberapa sentimen, salah satunya penemuan vaksin COVID-19. Dengan temuan vaksin, maka timbul pula potensi pemulihan ekonomi yang saat ini gonjang-ganjing oleh wabah virus Corona.
Selain itu, Bank Sentral AS The Fed bahkan memunculkan opsi menaikkan suku bunga sebelum 2023. Dengan demikian jumlah uang beredar akan turun sehingga mata uang Dolar AS menjadi lirikan sejumlah besar investor.
Ditambah dengan ketidakpastian stimulus AS, seperti tunjangan pengangguran sebesar USD 400 yang mungkin akan ditangguhkan. Alhasil banyak investor yang mulai beralih mencari perlindungan dalam bentuk aset dolar AS.
Oleh karena itu, Ibrahim menyarankan bagi masyarakat yang hendak terjun ke investasi emas agar menunda terlebih dahulu. "Investor baiknya wait and see dulu, menunggu di level 1.700-an," ungkap Ibrahim.
Namun demikian, naik turunnya harga emas ini bukan hal baru menurut Ibrahim. Memang biasanya berpola mengalami kenaikan sampai rekor yang cukup "gila" sebelum kembali turun dan akan memakan waktu lama sampai bisa mencapai rekor barunya lagi.
(wk/elva)
