Waduh! BPS Sebut Banyak Masyarakat Berpendidikan Rendah Pede Tak Akan Tertular COVID-19
Nasional

Semakin rendah tingkat pendidikan responden, semakin yakin mereka tidak akan tertular virus. Sebaliknya, kesadaran relatif tinggi dimiliki oleh mereka yang berpendidikan tinggi

WowKeren - Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut jika masih ada warga yang percaya diri tidak akan tertular virus corona. Berdasarkan survei yang dilakukan BPS, sebanyak 17 persen responden mengaku demikian.

Hal itu disampaikan oleh Kepala BPS Kecuk Suhariyanto. Ia mengatakan jika menurut BPS angka ini masih terbilang tinggi.

"Masih kelihatan bahwa 17 persen atau 17 dari 100 responden itu mengatakan mereka sangat tidak mungkin tertular COVID-19," kata Kecuk, Senin (28/9). "Jadi masih ada 17 persen. Jadi saya pikir 17 persen ini persentase lumayan tinggi. mereka yakin tidak tertular atau tidak mungkin tertular."

Menurut Kecuk, semakin rendah tingkat pendidikan responden, maka semakin yakin mereka tidak akan tertular virus ini. Sebaliknya, kesadaran relatif tinggi dimiliki oleh mereka yang berpendidikan tinggi.


"Ketika pendidikannya rendah, mereka yakin bahwa saya pasti tak tertular," ujar Kecuk. "Tapi kalau pendidikannya tinggi, kesadaran tinggi sehingga persentasenya menurun."

Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menerapkan protokol pencegahan COVID-19 maka sosialisasi harus lebih gencar dilakukan. Ia mengingatkan jika virus bisa menular ke siapa saja terlepas dari umur, jenis kelamin, bahkan status sosial seseorang. Sehingga semua pihak harus tetap waspada.

"Kita tampaknya perlu lebih keras lagi menggencarkan mengenai pemahaman masyarakat tentang COVID-19," terang Kecuk. "Perlu terus-menerus digalakkan siapa pun bisa terkena risiko karena COVID-19 tidak mengenal umur, kelamin, pendidikan, status sosial."

Survei Perilaku Masyarakat di Masa Pandemi COVID-19 menggunakan rancangan Non-Probability Sampling dan dilakukan dalam kurun waktu satu minggu yakni mulai 7 hingga 14 September 2020. Sebanyak 90.967 responden mengikuti survei ini yang terdiri dari 44,77 persen laki-laki, dan 55,23 persen perempuan.

Salah satu protokol kesehatan adalah pemakaian masker yang mana pemerintah akan mengaturnya sesuai dengan zona penyebaran corona. Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Doni Monardo menjelaskan jika pemerintah akan menerapkan standarisasi pemakaian masker kain ber-SNI bagi masyarakat yang tinggal di zona merah COVID-19.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru